Plt Wali Kota Pasuruan Bentuk Tim Investigasi Kasus Atap SDN Ambruk

Konten Media Partner
9 November 2019 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Wali Kota Pasuruan Bentuk Tim Investigasi Kasus Atap SDN Ambruk
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pasuruan, Kabarpas.com – Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, langsung membentuk tim investigasi untuk menyelidiki terkait ambruknya empat ruang kelas SDN Gentong, di Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan pada Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Mas Teno itu ke sejumlah awak media, pada saat usai ia melakukan takziah ke rumah korban meninggal dunia dan mengunjungi RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan, guna melihat langsung perkembangan kesehatan korban ambruknya SDN Gentong yang saat ini masih dirawat di rumah sakit setempat.
Alhamdulillah, semalam saya baru pulang dari Jerman dan langsung takziah ke rumah duka. Setelah itu, saya menggelar rakor dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk membentuk tim investigasi guna bisa menyelidiki terkait ambruknya bangunan di SDN Gentong ini. Dan hari ini, tim investigasi sudah kami terjunkan ke lokasi untuk langsung kerja,” ungkapnya.
Dijelaskan, tim investigasi yang dibentuknya itu berasal dari berbagai unsur. Di antaranya yaitu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, juga Dinas Sosial (Dinso) Kota Pasuruan.
ADVERTISEMENT
”Tim ini bekerja mengumpulkan data dulu. Lalu, dari hasil pengumpulan data ini, hasilnya nanti menjadi catatan untuk kedepan, dalam artian untuk pengambilan kebijakan dan peraturan terkait pembangunan atau renovasi gedung sekolah,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Teno, Tim juga akan mendata ruang kelas di SDN Gentong maupun sekolah lainnya yang dianggap rawan dan membutuhkan penanganan segera agar tak terjadi kembali musibah yang sama.
”Seluruh sekolah mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP akan diperiksa kelayakannya oleh tim. Dari ruang kelas hingga gedungnya, itu baik sekolah negeri maupun swasta. Dan kami juga mendukung sepenuhnya langkah yang diambil oleh aparat penegak hukum dari Polresta dan Polda Jawa Timur,” jelas Teno.
Seperti dikabarkan sebelumnya, seorang guru dan siswa tewas dalam musibah ambruknya bangunan SDN Gentong pada 5 November 2019 lalu di saat jam pelajaran berlangsung. Selain itu puluhan siswa juga mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit terdekat. (yon/tin).
ADVERTISEMENT