Tiga Sekolahan di Probolinggo Raih Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional

Konten Media Partner
22 Desember 2018 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Di penghujung akhir tahun 2018 ini, tiga sekolahan di wilayah Kabupaten Probolinggo berhasil menorehkan prestasi cukup membanggakan di kancah nasional. Sekolah mana saja itu? Berikut laporanya dari wartawan Kabarpas untuk Anda.
ADVERTISEMENT
_________________________________________
Laporan : Amelia Putri dari Jakarta.
_________________________________________
Kabarpas.com – TIGA sekolahan di wilayah Kabupaten Probolinggo berhasil menorehkan prestasi cukup membanggakan dalam program Adiwiyata tingkat nasional.
Ketiga sekolahan itu adalah SMP Bhakti Pertiwi Paiton yang meraih Adiwiyata Mandiri. Sementara SMPN 1 Pajarakan dan SMAN 1 Paiton meraih Adiwiyata Nasional tahun 2018.
Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional tahun 2018 diterima oleh Kepala SMP Bhakti Pertiwi Paiton M. Disin Asmoyo, Kepala SMPN 1 Pajarakan Arif Syamsul Hadi dan Kepala SMAN 1 Paiton Ahmad Sudiarto di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia di Jakarta.
Tahun ini KLHK RI menetapkan sebanyak 279 sekolah Adiwiyata Nasional dan 117 sekolah Adiwiyata Mandiri se-Indonesia. Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya menegaskan, program adiwiyata merupakan program andalan untuk mewujudkan warga sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
“Saya berharap program adiwiyata ini bukan cuma sebuah aktivitas biasa, tetapi lebih menekankan pada pembinaan untuk merealisasikan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan,” harapnya.
Menurut Siti Nurbaya, sekolah harus bangkit dalam kesadaran sekaligus lomba kesadaraan. Sekolah harus berpartisipasi serta peduli terhadap kebudayaan lingkungan hidup dan tetap memiliki prestasi akademik. “Nanti bakal kami kembangkan bersama untuk mendorong program adiwiyata ini sebagai gerakan nasional,” tegasnya.
Sementara Kepala DLH Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo mengaku sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh SMP Bhakti Pertiwi, SMPN 1 Pajarakan dan SMAN 1 Paiton dalam program Adiwiyata Nasional tahun 2018 dengan harapan mampu memotivasi sekolah-sekolah lain yang ada di Kabupaten Probolinggo untuk menerapkan sekolah yang berbasis lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, prestasi Kabupaten Probolinggo bertambah dengan diperolehnya penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Mudah-mudahan ke depan lebih banyak lagi sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional,” katanya.
Untuk program Adiwiyata tahun ini jelas Rachmad, DLH Kabupaten Probolinggo mengusulkan 1 sekolah Adiwiyata Mandiri (SMP Bhakti Pertiwi Paiton) dan 4 sekolah Adiwiyata Nasional (SMAN 1 Paiton, SMPN 1 Pajarakan, SMPN 1 Leces dan SDN Temenggungan). Dari 5 sekolah yang diusulkan Adiwiyata Mandiri dan Nasional sebanyak 3 sekolah yang lolos dan berhak menerima penghargaan. Kriteria penilaian mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
“Semoga penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional ini bisa berkelanjutan di tahun depan. Oleh karena itu, kita perlu menanamkan prinsip lingkungan hidup dari semenjak dini sehingga dewasa nanti dalam jiwanya sudah ada kesadaran untuk berupaya melestarikan lingkungan,” harapnya. (anis natasya).
ADVERTISEMENT
The post