Tradisi Pakem, Hidangan Daging Sapi Saat Lebaran Idul Fitri

Konten Media Partner
6 Juni 2019 23:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kabarpas.com – Menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso, memiliki serangkaian tradisi. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Wahyudi, Kepala Desa Pakem, saat ditemui di rumahnya dalam moment silaturrahmi, Kamis (06/06/2019).
ADVERTISEMENT
Pada malam 27 Ramadhan masyarakat menggelar selamatan surabi. Setiap rumah membuat sebanyak 7 surabi. Masyarakat berkumpul saling memaafkan meskipun belum hari raya, kemudian bersama-sama makan surabi.
Sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri masyarakat mengadakan tradisi sembelih sapi. Dilakukan dengan mengumpulkan iuran yang dihimpun hingga 30 orang per sapi.
Tradisi tersebut sudah ada sejak zaman nenek moyang, karena hari raya identik dengan ketupat dan makan-makan.
Memilih sapi dan tidak kambing karena jika Idul Fitri menyembelih kambing itu dilarang karena nahas (sial).
“Disaat hari kemenangan wajar kita berpesta, salah satunya dengan makan-makan. Melepaskan bulan Ramadhan dengan hati ikhlas dan saling memaafkan,” ungkap Wahyudi.
Adanya tradisi sembelih sapi juga dimaksudkan agar setiap rumah bisa memasak menu daging sapi untuk hidangan para tamu yang bersilaturrahmi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa seluruh tamu baik keluarga maupun tetangga, dipersilahkan untuk makan makanan yang sudah disediakan, seperti nasi dengan lauk daging sapi dan lainnya.
“Setiap orang yang hadir harus makan, karena sudah menjadi tradisi. Maka dari itu diadakan sembelih sapi. Masyarakat tetap antusias menjalankan tradisi tersebut,” jelas Wahyudi.
“Setiap dusun terdapat 2 atau 3 kelompok yang menyembelih sapi. Di Desa Pakem sendiri terdapat 7 dusun,” imbuhnya. (Jun/Diz)