Unicef Sebut SD Al-Kautsar Jadi Rujukan Nasional

Konten Media Partner
11 Februari 2020 21:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unicef Sebut SD Al-Kautsar Jadi Rujukan Nasional
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pasuruan, Kabarpas.com – Utusan Unicef (The United Nations Children’s Fund) mengunjungi SD Al Kautsar, Kota Pasuruan. Kunjungan mereka ini dalam rangka melihat langsung sekolah yang telah menerapkan inklusi (anak berkebutuhan khusus) sejak tahun 2013.
ADVERTISEMENT
Kedatangan utusan Unicef di sekolah yang menjadi favorit warga Kota Pasuruan itu, langsung disambut dengan aksi para siswa SD Alkautsar seperti atraksi drum band, beladiri tapak suci, pendidikan jasmani adaptif, tampilan gamelan dan aksi murid dengan robotik anak-anak inklusi.
“SD Alkaustar merupakan sekolah yang pertama kali mengadakan inklusi jauh sebelum akhirnya pemerintah ramai meluncurkan program inklusi. Dan sekolah ini menjadi rujukan nasional. Selain itu, prestasi siswanya juga sudah membanggakan dan inilah yang saya harapkan semoga bisa menjadi inspirasi bagi sekolah di seluruh Indonesia ” ujar Arie Rukmantara, Kepala perwakilan Unicef untuk Jawa, saat ditemui Kabarpas.com di sela-sela acara. Selasa (11/2/2020).
Selain itu, ia berharap sejumlah prestasi sekolah yang sudah menerapkan program inklusi ini bisa terus dikembangkan dan tetap dipertahankan. Bahkan, ia juga memastikan keberhasilan inklusi harus diperhatikan dan ditunjang bagaimana mengelola kelas dan ruangan yang baik bagi anak-anak inklusi.
ADVERTISEMENT
“Kami akan terus dukung kebutuhan SD Al Kautsar dan sekolah lain terkait inklusi. Kita akan promosikan SD Al Kautsar menjadi contoh di Indonesia, bahkan dunia. Dan keberhasilan program ini, harus ada penambahan kapasitas dari guru pendamping, tentang metode dan asesmen,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Al Kautsar, Suyatmo menyambut baik keinginan pihak Unicef untuk bersinergi dengan sekolah yang ia pimpin ini.
“Kami sudah menerapkan program inklusi sejak tahun 2013 lalu. Dan sstem kami tak memilah anak-anak inklusi dalam satu kelas, namun mereka kita masukkan ke kelas reguler,” pungkasnya. (ajo/gus).