Pria Bertato di Wajo Ditangkap Polisi karena Tonjok Pipi Bocah 12 Tahun

Konten Media Partner
13 Maret 2023 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terduga pelaku berinisial SH saat diamankan polisi. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Terduga pelaku berinisial SH saat diamankan polisi. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Personel Kepolisian Resor Wajo mengamankan pria berinisial SH, warga Desa Watang Rumpia, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, atas dugaan tindak penganiayaan terhadap anak di bawah umur berinisial AA (12).
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Wajo AKP Theodorus Echeal melalui Kanit Resmob Polres Wajo Bripka Baso Arwan mengatakan, SH ditangkap setelah polisi menerima laporan dari orang tua korban pada Sabtu (25/2/2023).
SH diduga telah melakukan pemukulan atau menonjok bocah AA di bagian pipi kiri bawah mata korban yang menyebabkan AA mengalami luka memar dan sempat mengalami kepala pusing-pusing.
"Saat ini pelaku sudah diamankan dan sudah berada di Polres Wajo guna mempertanggungjawabkan perbuatanya. Tadi sekitar pukul 11.00 WITA pagi [diamankan] di Pasar Atapange saat sedang aktivitas menjual tanpa adanya perlawanan," ungkap Baso Arwan.
Baso menambahkan pemukulan tersebut berawal saat korban AA tengah bermain di salah satu rumah warga bersama beberapa temannya, termasuk anak pelaku yang seumuran dengan korban.
ADVERTISEMENT
Saat sementara asyik bermain, lanjut Baso berdasarkan penuturan korban, anak pelaku tiba-tiba menyiramkan air sambil menendang kaki AA.
"Pada saat itu korban ini mendorong temannya tersebut yang juga merupakan anak dari pelaku hingga terjatuh sampai akhirnya anak dari terduga pelaku ini menangis dan pulang ke rumahnya dan menyampaikan atau mengadu ke orang tuanya tentang hal tersebut," jelasnya.
Baso menambahkan, saat terjadi pemukulan oleh SH terhadap AA, salah seorang saksi berinisial JM (22) langsung membawa pergi dan membonceng korban pulang ke rumah orang tuanya karena melihat pelaku dalam kondisi emosi.
"Apami seandainya anakku pas matanya yang kena pukulan pelaku, mungkin rusak mi matanya. Itu lagi pipinya bengkak, memar, dan andainya tidak ada Jumardi yang bawah cepat pergi pulang ke rumah mungkin dipukul terus oleh pelaku," kata ibu korban berinisial AM.
ADVERTISEMENT