“Cari air, Mbak, buat obat,” jawab Yuli gugup.
“Kemarilah, Mas, saya beri obat yang lebih mujarab dari air itu,” ujar perempuan ayu itu sembari mengulas senyum tipis di sudut bibirnya.
Yuli terdiam. Dia bimbang antara percaya atau tidak.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814