Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati

Kamaruddin Azis
Blogger di www.denun.id. Cinta pesisir dan laut Indonesia.
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2017 15:19 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamaruddin Azis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Gunung Gamalama (foto: KA)
Semacam sajak: Dari pucuk Gamalama, mari melesat ke titian waktu, pada dahsyat dentuman dan huru-hara rindu. Inilah perjalanan mencari urat kesejatian. Yang menuntun pada kuasa Tuhanmu. Pada lekuk Tolikare yang sejuta rahasia, hingga pesan magis Kei Matubu. Di tepian Gamalama, sesungguhnya kau, bisa memanjar keindahan yang dijanji itu. Sebelum nirmala itu sendiri.
ADVERTISEMENT
***
SEBAGAI yang mengaku blogger pencinta perjalanan, ke pantai, laut dan pulau, Ramadhan tahun ini telah menawarkan sehimpun godaan. Saya digoda untuk ke Timur di Ramadhan yang tak ringan. Tak  tanggung-tanggung, tiket ke Maluku, Maluku dan Papua Barat sudah sedia melambai. Ikon destinasi utama di Timur adalah Kota Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari hingga Raja Ampat!
Dan kesempatan itu datang, pemirsa. Ngiri? Ndak usah.
Ini adalah skenario Tuhan memberi tahu kita semua tentang betapa indah dan menawannya Nusantara. Dengan berjalan, bertebaran dan menorehkannya dengan cinta, Tuhan ingin hasrat cinta berlipat pada kuasanya, pada kemurahannya, pada segala yang sejatinya menguatkan kepedulian dan kesungguhan merawatnya.
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati (1)
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Kei Motubu di Tidore (foto: KA)
ADVERTISEMENT
Oh iya, sebelumnya, saya ke Ternate di awal tahun 1994. Kala itu bersama dua puluhan mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan dari 6 Universitas di Indonesia, dari UNRI, IPB, Undip, Unstrat, Unhas dan Unpatti.
Yang saya ingat kala itu adalah berjejalan bersama kawan-kawan dari Unri di hamparan pelabuhan laut Ternate. Beberapa nama dari ini masih terhubung saya di dunia maya. Kami ke Ternate pada malam hari yang dihembusi angin musim Barat. Kami ke pantai kala KM Kerinci yang membawa kami mengaso sebelum bertolak ke Kota Bau-Bau, di selatan.
Dua puluh tiga tahun kemudian, peruntungan kedua datang lagi. Kali ini tak hanya berkunjung ke Kota Ternate, di Negeri Kier Raha. Di sela urusan pekerjaan antara tanggal 7 dan 9 Juni 2017, saya melipir ke spot wisata andalan Kota Ternate. Melipir yang mengasikkan karena ajakan para sahabat. Meski tak harus melanglang ke seantero Maluku Utara namun cerita berkut ini sungguh nyaris paripurna dalam menyesap keindahan Maluku bagian utara.
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati (2)
zoom-in-whitePerbesar
Buka puasa di Pantai Falajawa (foto: pribadi)
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati (3)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Ternate di pagi hari (foto: KA)
ADVERTISEMENT
Jujur saja, saya termasuk yang percaya bahwa semua anasir kehidupan adalah wahana rekreasi, semua hal bisa saja memberi inspirasi. Prinsip ini yang saya pegang ketika kemudian menemukan pesona keindahan dan keramahan manusiawi ketika berkeliling, memutar di Pulau Ternate.
Di hari pertama kunjungan, Helmy Harsani, yunior saya di Kelautan Unhas, si makhluk penggemar AC Milan ini datang ke hotel Grand Dafam, tempat saya menginap. Tetiba saja sudah ada di pintu kamar mengetuk. Selain Helmy, ada belasan alumni Kelautan Unhas yang mengabdi di lembaga Pemerintah hingga menjadi dosen dan pedagang. Beberapa dari mereka saya telepon untuk berkabar.
Dengan Helmy, kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Goto di Tidore ini, saya berkeliling kota, menyigi pesisir kota kemudian mengaso sembari menunggu adzan magrib untuk berbuka puasa. Juni adalah bulan puasa. Betapa mengasikkannya menikmati buka puasa di tepi pantai, memandang ke laut hingga puncak gunung dari titik Kawasan Falajawa.
ADVERTISEMENT
Pemandangan di tepian kota ini menawarkan keindahan pucuk-pucuk gunung di Tidore, pulau di seberang Ternate. Pun keindahan masjid-masjid yang dijejali pengunjung. Demikian pula refleksi dari paras laut yang terlihat tenang. Bersama Helmy saya menyamabangin Masjid Agung Ternate, Al Munawwar.
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati (4)
zoom-in-whitePerbesar
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati (5)
zoom-in-whitePerbesar
Di Terminal Ikan Bakar Kota Ternate (foto: pribadi)
***
Setelah urusan pekerjaan kantor selesai di tanggal 8 Juni, malamnya saya berkabar ke teman SMA yang menjadi kepala Balai Karantina Pertanian Kota Ternate. Dia Andi PM. Yusmanto. Kami seangkatan di SMA Negeri 1 Makassar.
Di tengah kesibukannya, Yusmanto datang ke Grand Dafam dan mengajak menikmati suasana malam Kota Ternate, ke terminal kota dan menjajal ikan bakar khas Ternate. Ikan-ikan kakap, kerapu, beronang, terlihat pasrah untuk dicicipi. Mau?
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya sebelum balik kembali ke Kota Ambon, saya ditemui Sofyan Ali, dia Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Maluku Utara. Keren ya posisinya? Itu lho, yang memeriksa dan memastikan pelaksanaan birokrasi yang melayanai, efektif dan transparan.
Sofyan adalah sahabat ketika kami sama-sama bekerja di Lembaga Pengkajian Pedesaan, Pantai dan Masyarakat, sebuah LSM cukup terpandang di Makassar di tahun 90an. Kami mengobrol dan tak lupa berkunjung ke titik-titik yang merupakan hot spot destinasi wisata unggulan Kota Ternate.
Bersama Sofyan, di bumi Kier Raha, saya membaui aroma sejarah dan dinamika Ternate dari waktu ke waktu. Dari lekuk Danau Tolire, memandangi dari jauh situs Batu Angus, menatap pucuk Gamalama di utara. Batu Angus adalah pesan dari Gamalama yang meletus di tahun 1673.
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati (6)
zoom-in-whitePerbesar
Di Kaki Gamalama, Pesona Ternate Bisa Kau Nikmati (7)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat Tidore dari jauh (Foto: KA)
ADVERTISEMENT
Saya terkesan dengan Tolire, danau yang menawarkan cerita mistis tentang relasi tak sopan seorang ayah dan anaknya. Danau ini terletak 10 km dari pusat kota Ternate. Saya kira dari sekian foto yang saya suka dari Ternate, di danau ini saya terlihat menawan. Plaaak!
Tak hanya melihat Tolire dari dekat, meski dihadang gerimis saya beruntung bisa sampai ke kampung puncak dan melihat Danau Laguna, Gunung Maitara dan Gunung Tidore pada saat bersamaan.
Di tepian Gamalama, sesungguhnya kau,
bisa memanjar keindahan yang dijanji itu.
Sebelum nirmala itu sendiri.
Ngiri? Jangan! Ayo rencanakan ke sana!