Pulau Bokori Mencuri Perhatian Menteri Susi

Kamaruddin Azis
Blogger di www.denun.id. Cinta pesisir dan laut Indonesia.
Konten dari Pengguna
19 September 2017 6:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamaruddin Azis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pulau Bokori Mencuri Perhatian Menteri Susi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menteri Susi saat ber-paddle di laut Pulau Bokori (foto: Kamaruddin Azis)
ADVERTISEMENT
“Nanti ke sini saja, tidak usah di hotel,” kata Menteri Susi kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tenggara, Askabul Kijo, di Pulau Bokori, (17/09).
Susi nampaknya terkesan dengan pulau di beranda Kota Kendari itu. Tak tanggung-tanggung, dia ber-paddle ria hingga dua kali di sekitar perairan pulau itu.
Di sela kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara antara tanggal 15-17 September 2017, Susi dua kali mengunjungi pulau yang dulunya merupakan permukiman komunitas nomad Bajo tersebut yakni pada tanggal 15 sore dan 17 pagi.
Pada tanggal 15 misalnya, Susi menyambangi nelayan-nelayan Desa Bokori yang sedang melaut. Pada Minggu pagi, tanggal 17 datang lagi dan menikmati olahraga kesukaannya, paddle, atau serupa kano tetapi mengayuhnya dengan berdiri.
ADVERTISEMENT
“Sampah tidak banyak,” katanya pada penulis ketika ditanya apakah selama mengayuh paddle hingga tiba di pantai Bokori melihat sampah di sekitar pulau.
Pulau Bokori Mencuri Perhatian Menteri Susi (1)
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan Bokori
Tak bisa disangkal, Pulau Bokori terlihat indah pagi itu. Pantai membentang dari barat ke timur, menawarkan pasir putih dan tepi laut yang bening. Meski beberapa sisi mengalami abrasi, barisan pohon kelapa terlihat memukau, belum lagi pemandangan di atas pulau yang asri dan mengasikkan sebagai tempat beraktivitas.
Meski banyak yang menyebut hawa udara pulau Bokori panas, namun suasananya tidak kalah dengan destinasi-destinasi serupa Gili Lombok atau pantai Bali sekalipun. Bokori seperti permata yang baru saja diasah dan mengkilap di barisan destinasi wisata pulau utama Indonesia.
Setelah diluncurkan dalam tahun 2015 oleh Gubernur Nur Alam, Pulau Bokori semakin berbenah. Mulai menggeliat dan menjadi magnit wisata laut bersama Pulau Labengki di perbatasan Sulawesi Tengah dan Konawe.
ADVERTISEMENT
Bokori adalah hamparan pulau pasir yang terlihat serupa boomerang, melengkung, buah dari titian waktu dan dinamika kelautan yang menyertainya, melalui pahatan gelombang dan arus. Bokori dulunya adalah hunian masyarakat Bajo sebelum dipindahkan ke pesisir daratan utama Kendari dalam tahun 80-an di masa Gubernur Alala.
Pulau Bokori Mencuri Perhatian Menteri Susi (2)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan di Pulau Bokori (foto: Kamaruddin Azis)
Untuk sampai ke sana, kita bisa berangkat dari pusat Kota Kendari. Waktu tempuh sekitar 30 menit dari pelabuhan kota dengan speedoat atau sekitar 2 jam jika melewati jalan darat ke pusat desa Bokori lalu menyeberang dengan perahu nelayan. Sewanya beragam, dari harga 300ribu sekali jalan hingga 500ribu.
Bokori adalah tempat yang bagus untuk berenang atau snorkeling. Belum ada informasi tentang kondisi terumbu karangnya, tapi sekilas terlihat menyimpan pesona bawah air yang tak kalah dengan tempat lain.
ADVERTISEMENT
Saat saya sampai di pulau pada pukul 7.30, suasana pantai telah ramai. Satu persatu perahu tiba dan memboyong belasan penumpang. Terlihat pula perahu banana untuk pengunjung. Fasilitas terbilang lengkap. Ada villa atau cottage hingga menara yang ditujukan untuk melihat sisi utara pulau.
Di salah satu vila, di vila O2, adalah tempat di mana Menteri Susi dan rombongannya, tepatnya keluarganya mengaso. Dari sini terlihat pantai dan pemandangan dari kampung-kampung komunitas Bajo di sepanjang Desa Bokori, Bajoe, Bajo Indah, Mekar, hingga Leppe.
Pulau Bokori Mencuri Perhatian Menteri Susi (3)
zoom-in-whitePerbesar
Pagi itu, belasan warga berbahasa Bajo terlihat semangat begitu tahu kalau Menteri Susi bertandang ke pulau. Beberapa pengunjung berkumpul di sekitar vila menunggu sang Menteri usai main air dan berharap foto bareng.
ADVERTISEMENT
“Kami ini datang dari seberang, dari Desa Bokori, orang Bajo,” kata salah seorang dari mereka yang mengenakan baju seragam biru muda.
Di pantai, Susi terlihat bersama beberapa anak-anak kecil. Mengenakan wetsuit warna biru motif hitam, dan celana warna hitam. Dia baru saja mengitari pulau dengan paddle. Terlihat tiga orang pengawal yang menemaninya dengan paddle dan kano.
Pagi itu, di Bokori, Susi bersantai sembari menyeruput segelas kopi. Tak lama dia berdiri dan melayani permintaan anak-anak muda untuk foto bareng. Sesi foto sepertimya takkan usai sebelum pengunjung diingatkan pengawal kalau ibu akan ke laut lagi.
Pulau Bokori Mencuri Perhatian Menteri Susi (4)
zoom-in-whitePerbesar
Bersama pekerja dari Komunitas Suku Bajo di Pulau Bokori (foto: Kamaruddin Azis)
Setelah ngopi dan foto bareng pengunjung, Susi rupanya belum kembali ke vila tetapi ke laut, mengayuh lagi. Sepuluh menit kemudian dia kembali dan menggendong seorang anak balita.
ADVERTISEMENT
Sampai di vila, dia berujar ke Kadis DKP Sultra Ashabul Kijo.
“Bisa kita dari sini, naik speedboat langsung bandara?”. Pak Kadis tersenyum.
Pulau Bokori Mencuri Perhatian Menteri Susi (5)
zoom-in-whitePerbesar
Menyapa nelayan di perairan Pulau Bokori (foto: Sukarma Indo)
Susi rupanya masih ingin mengaso hingga pukul 12 siang. Kami diminta duluan pulang ke hotel untuk berkemas sebelum checkout. Habis mandi laut, main paddle, dari pantai Pulau Bokori dan langsung ke bandara.
Tidak mandi air tawar dulu, Bu?