Konten dari Pengguna

Pendidikan: Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Kamelia Aji Aprilina
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta - Jurusan Ekonomi Pembangunan
23 November 2024 23:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamelia Aji Aprilina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan. Sumber dari penulis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan. Sumber dari penulis
ADVERTISEMENT
Salah satu ukuran keberhasilan suatu negara adalah pertumbuhan ekonominya, yang dipengaruhi oleh sejumlah variabel, termasuk modal, tenaga kerja, dan kemajuan teknologi. Jumlah dan kualitas tenaga kerja, yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pendidikan dan kesehatan. Dianggap bahwa dari semua elemen ini, pendidikan adalah yang paling penting dalam menentukan kualitas manusia. Dengan fokus pada manusia, pendidikan telah memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja. Investasi dalam pendidikan didefinisikan sebagai industri pembelajaran manusia, yang berarti bahwa pendidikan menciptakan individu yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara untuk meningkatkan pendapatan per kapita. Dalam hal ini, investasi dalam pendidikan dilakukan dengan mengalokasikan biaya untuk penyelenggaraan pendidikan dan mengambil keuntungan dari sumber daya manusia yang dihasilkan. Teori kapital manusia, yang diperkenalkan oleh Theodore Schultz dalam pidatonya di American Economic Association pada tahun 1960, menjelaskan bahwa investasi dalam pendidikan adalah cara untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Schultz berargumen bahwa pengembangan sektor pendidikan yang berfokus pada manusia berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja. Pentingnya pendidikan terlihat jelas dalam konteks global. Di negara-negara maju, pendidikan tidak hanya dilihat sebagai komponen konsumtif, tetapi juga dianggap sebagai investasi modal manusia (human capital investement). Ini disebabkan oleh perhatian pemerintah yang sungguh-sungguh terhadap pembangunan sektor ini, dengan anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan lebih besar daripada sektor lainnya. Sehingga keberhasilan investasi dalam intervensi ekonomi, atau dukungan anggaran, dalam pendidikan berkorelasi dengan kemajuan pembangunan makro, termasuk pembangunan ekonomi itu sendiri. Penelitian neoklasik telah meyakinkan ilmiah tentang betapa pentingnya manusia yang terdidik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara langsung, serta seluruh sektor pembangunan makro lainnya. Bank Dunia melaksanakan program bantuan internasionalnya di berbagai negara berdasarkan kepercayaan ilmiah. Dengan mempertimbangkan dampak interaksi antara pendidikan dan investasi fisik lainnya, kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ini menjadi semakin kuat. Kombinasi investasi dalam modal fisik dan sumber daya manusia berpotensi menghasilkan nilai tambah yang lebih besar di masa depan. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan bukan hanya pilihan strategis tetapi juga keharusan bagi negara yang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pendidikan yang baik dapat menciptakan tenaga kerja yang kompetitif dan inovatif yang siap menghadapi tantangan di seluruh dunia. Referensi: Nugroho. (2014). Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Media Ekonomi dan Manajemen, 29(2). Widiansyah, A. (2017). Peran ekonomi dalam pendidikan dan pendidikan dalam pembangunan ekonomi. Cakrawala, XVII(2).
ADVERTISEMENT