Ecomuseum: Situs Nyi Subang Larang

Kamelia puteri
Saya adalah seorang mahasiswa dari prodi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Pendidikan Indonesia, salah satu Perguruan tinggi di kota Bandung
Konten dari Pengguna
14 Januari 2021 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamelia puteri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nyi Subang Larang sebuah nama yang tidak asing untuk didengar, ia adalah salah satu istri seorang raja dari kerajaan di tanah pasundan yang bernama Prabu Siliwangi. Dari sebuah kisah yang diceritakan Carita Purwaka Caruban Nagari (CPCN) karya Pangeran Arya Cerbon yang dibuat pada tahun 1720, bahwa Nyi Subang Larang bernama asli Kubang Kencana Ningrum. Dia lahir tahun 1404 dari ayah yang bernama Ki Gedeng Tapa yang merupakan syahbandar Pelabuhan Muara Jati, sebuah pelabuhan penting di utara Jawa Barat yang termasuk kekuasaan kerajaan kecil Singapura. Dalam kisah hidupnya Nyi Subang Larang juga merupakan seseorang yang memiliki peranan penting dalam penyebaran islam di tanah pasundan, Nyi Subang Larang telah mendirikan padepokan yang berguna dan bermanfaat untuk belajar mengaji dan mempelajari agama islam. Dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa bukti nyata dari padepokan/pesatren yang didirikan oleh Nyi Subang Larang terletak didaerah hutan jati Astana Panjang Desa Naggerang, Subang.
ADVERTISEMENT
Sumber: http://ilove-subang.blogspot.com/2014/07/situs-nyi-subang-larang-di-desa.html
Penampakan hutan jati Astana Panjang ini dapat dilihat melalui sebuah gambar yang telah disajikan, tempat yang begitu asri dengan alam terbuka serta udara yang segar dan pemandangan dari luasnya Teluk Agung menjadi saksi atas sebuah kisah bersejarah mengenai Nyi Subang Larang dalam menyebarkan agama Islam. Pemandangan hujan jati yang rindang dan memberikan aura kesejukan serta kedamaian menjadi salah satu hal yang menjadi daya tarik pengunjung milenial, tidak hanya ilmu bermanfaat yang dapat diperoleh akan tetapi juga keasrian dari hujan jati yang dipadukan dengan Teluk Agung. Selain itu, saat ini situs Nyi Subang Larang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat wisata religi untuk pengunjung yang berziarah.
Sumber: Pasundanekspres.co
Ditemukannya sejumlah benda dan puing bangunan yang berhubungan dengan keberadaan Nyi Subang Larang di sekitar daerah tersebut telah menjadi sebuah bukti kuat bahwa situs tersebut menyimpan sebuah sejarah. Letak situs yang berada berdekatan dengan Teluk Agung di tengah hutan jati yang rindang dan tidak terlalu jauh dari pemukiman warga menjadikan situs tersebut tidak pernah sepi pengunjung yang berziarah. Hal tersebut membuat situs Nyi Subang Larang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai ecomuseum. Dengan pengelolaan masyarakat yang dapat dibantu oleh pemerintah dalam mengembangkan situs sejarah tersebut juga memiliki dampak yang baik untuk perekonomian masyarakat sekitar. Sejumlah benda yang telah ditemukan tersebut terdiri dari manik-manik, perhiasan, dan lainnya yang saling berhubungan.
ADVERTISEMENT
Disekitar hutan jati situs Nyi Subang Larang yang telah dipenuhi oleh beberapa barang berharga yang menjadi sebuah penemuan, serta Teluk Agung yang telah dijadikan sebagai cagar budaya karena memiliki kekayaan yang luar biasa. Ada pula salah satu penemuan yang telah ditemukan disekitar daerah situs Nyi Subang Larang ialah kerangka manusia. Penemuan Arkeolog mengenai kerangka manusia dijelaskan bahwa kerangka tersebut sudah berusia ribuan tahun, penemuan bangsa Austronesia diperkirakan dapat menjadi pusat study Austronesia. Peninggalan Nyi Subang Larang meliputi perhiasan, manik-manik dan lainnya yang masih tersisa. Potensi daerah tersebut sangat kaya akan nilai sejarah dan budaya yang melekat ditubuh masyarakat, melalui program yang tertata serta pemandu yang siap memberikan informasi mengenai situs tersebut akan melengkapi pengetahuan pengunjung. Sehingga pengunjung yang datang tidak hanya mendapatkan bertujuan untuk berziarah, akan tetapi juga memperoleh ilmu pengetahuan. Hal tersebut memberikan potensi penerapan konsep ecomuseum pada situs Nyi Subang Larang, dengan tujuan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya yang telah diperkenalkan melalui situs Nyi Subang Larang di tanah pasundan kepada masyarakat luar daerah untuk memahami serta dapat belajar. Konsep ecomuseum yang asri dan alami akan ditetapkan tanpa merubah keindahan dan keasrian situs tersebut. Pembaharuan fasilitas, sarana dan prasarana harus ditetapkan dan direncanakan dengan matang. Peran masyarakat dalam mengembangkan potensi situs Nyi Subang Larang sebagai ecomuseum di Jawa Barat sangat penting, komunitas pemuda atau karang taruna juga dibutuhkan agar konsep ecomuseum yang akan diterapkan dapat dikelola dengan baik untuk meperkenalkan sebuah sejarah dan budaya kepada masyarakat lainnya.
Sumber: http://ilove-subang.blogspot.com/2014/07/situs-nyi-subang-larang-di-desa.html
Dalam pengembangan konsep ecomuseum ada beberapa hal yang masih memiliki keterbatasan yang harus diperbaharui. Hal tersebut meliputi, fasilitas yang dimiliki situs tersebut masih sangat sederhana dan terbatas, karena situs tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar yang berperan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ditanah pasundan. Tidak adanya pemandu/guide untuk memperkenalkan situs Nyi Subang Larang secara mendetail, akan tetapi ada inisiatif warga untuk memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan mengenai sejarah peninggalan di situs Nyi Subang Larang maka dapat diperoleh melalui sebuah papan yang berisi informasi. Pengunjung dapat sampai ditempat tujuan melalui sebuah sepeda motor yang berfungsi untuk mempermudah perjalanan dengan ongkos yang murah. Selain itu, pemandangan pesawahan disepanjang perjalanan membuat pengunjung tidak bosan untuk melihatnya. Pembatas yang digunakan untuk membatasi peninggalan berupa harta benda Nyi Subang Larang terbuat dari sebuah kayu yang dijadikan pagar dan ditutup kain warna hijau.
ADVERTISEMENT
Situs dengan berbagai cerita sejarah dan peninggalan membuat situs Nyi Subang Larang layak menjadi tempat untuk memperoleh pengetahuan serta pembelajaran tanpa menggangu fungsi awal ialah sebagai tempat berziarah. Faktor pendukung lainnya ialah akses yang mudah serta pengelolaan situ yang baik memberikan dampak positif bagi keberlangsungan ecomuseum di situs Nyi Subang Larang. Akan tetapi, pengelolaan modern dan tetap mempertahankan keindahan alam sekitar juga di perlukan dalam pengoperasian situs tersebut. Sesuai dengan konsep ecomuseum yang akan dikembangkan.