1,29 Juta Ton Sampah Plastik Masuk ke Laut Indonesia Tiap Tahun

Konten Media Partner
27 Oktober 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah plastik yang terdampar di Pantai - Dok.Kanalbali
zoom-in-whitePerbesar
Sampah plastik yang terdampar di Pantai - Dok.Kanalbali
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono menyatakan, 80 persen sampah laut di Indonesia berasal dari darat dan 30 persen dari sampah tersebut dikategorikan sebagai sampah plastik.
ADVERTISEMENT
"Jadi, setiap tahunnya 1,29 juta ton sampah plastik yang turut dipengaruhi oleh pasang surut ombak dan masuk ke perairan Indonesia dan berkontribusi terhadap populasi sampah di laut," katanya dalam sambutannya di acara Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut, di Taman Bhagawan, Badung, Bali, Kamis (27/10).
Upaya mengatasi sampah di luat dilakukan dengan melibatkan ribuan nelayan di 14 provinsi di Indonesia melalui Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono
Gerakan ini berhasil mengumpulkan sampah di laut 67,34 ton sampah di laut. Gerakan itu berlangsung sejak 1 Oktober 2022 lalu hingga Kamis (27/10). "Jumlah nelayan yang terlibat adalah 1.477 orang," katanya.
14 Kabupaten dan Kota ialah di Kabupaten Badung, Bali, Kota Banda Aceh, Kota Medan, Kota Padang, Kota Tanjung Pinang, Kota Serang, Kota Cirebon, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kubu Raya, Kota Balikpapan, Kota Kendari, Kota Manado, Kota Sorong, dan Kota Merauke.
ADVERTISEMENT
Sampah dari laut yang telah berhasil dikumpulkan oleh para nelayan ini, selanjutnya akan dipilah sesuai dengan jenisnya dan ditimbang untuk menentukan besaran insentif yang akan diterima. Sampah kemudian akan didaur ulang.
"Bulan Cinta Laut, mengajak nelayan untuk berperan aktif menjaga laut tetap sehat dengan mengambil sampai di laut, selama kurung waktu satu bulan, dalam satu tahun, nelayan pergi melaut untuk mengumpulkan sampah di laut," katanya.
Hasil pengambilan sampah di laut oleh nelayan akan dihargai setara dengan harga per kilogram ikan terendah di wilayahnya masing-masing. (kanalbali/KAD)