1000 Penari Rejang Renteng Siap Tampil di Nusa Penida Festival 2019

Konten Media Partner
23 September 2019 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan tari Rejang Renteng pada Nusa Penida Festival 2018 (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan tari Rejang Renteng pada Nusa Penida Festival 2018 (IST)
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, kanalbali.com - Di tengah usulan agar dilakukan moratorium pariwisata ke Nusa Penida, Klungkung, Bali, warga di pulau itu justru sedang bergairah menyambut Festival Nusa Penida 2019.
ADVERTISEMENT
Event ini akan kembali dilaksanakan di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, selama 4 hari sejak 5-8 Oktober 2019. Acara yang paling spektakuler adalah penampilan tari Rejang Renteng oleh 1.000 penari. "Sekarang kami sedang melakukan pelatihan intesif," kata Ni Komang Melati, Senin (23/9).
Ia adalah pemilik Sanggar Tari Melati di Nusa Penida, yang menyiapkan para penari Rejang Renteng. Penarinya diambil dari masing-masing 48 desa adat di Kecamatan Nusa Penida.
Pementasan rencananya akan dilakukan pada hari kedua Festival, yakni Minggu (6/10) nanti, di pesisir areal Pelabuhan Banjar Nyuh. Untuk mematangkan persiapan pentas, sebanyak 2 orang dari masing-masing desa pakraman di Kecamatan Nusa Penida, diajak latihan bersama untuk menyeragamkan gerak di GOR Sampalan, Nusa Penida, pada Minggu (8/9) lalu. Dari perwakilan itu akan menyebarkan kepada para penari di desa pakraman masing-masing.
“Setelah kita seragamkan gerak pas latihan di GOR Sampalan, sekarang latihan dari para penari terus dilakukan di masing-masing desa pakraman, nanti pas gladi bersama baru diselaraskan lagi,” ujar Melati.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, panitia penyelenggara tetap akan menyuguhkan Tari Rejang Renteng massal saat pembukaan meskipun adanya keputusan bersama PHDI, Majelis Desa Adat, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali terkait larangan pementasan tari sakral diluar kepentingan upacara agama.
Sebab, pementasan Tari Rejang Renteng  tersebut, dimaksudkan untuk mengiringi ritual pakelem yang dilaksanakan saat pembukaan Festival. “Tarian ini disuguhkan untuk mengiringi ritual pekelem,” ujar Panitia seksi acara Nusa Penida Festival, I Nyoman Widana.
Selain untuk memohon keselamatan, ritual ini sebagai bentuk menghormati alam. “Maka sakralnya tarian jangan hanya dilihat di mana dan jumlah penarinya, namun tujuan dari tari tersebut," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta, mengatakan , kolaborasi antara Tari Rejang Renteng dan Baris Jangkang ini merupakan inovasi yang ditampilkan pada tahun ini sehingga pelaksanaan festival tidak monoton.
ADVERTISEMENT
Tari Rejang Renteng dengan 1.000 penari sempat dipentaskan di Catus Pata Kota Semarapura, Klungkung, Jumat (28/4) sore . Bertepatan Hari Puputan Klungkung ke-109 dan HUT Kota Semarapura ke-25 serta Festival Semarapura ke-3.
Para penari ini meruapakan ibu-ibu dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Klungkung, guru dan masyarakat. Saat penas mengenakan pakaian sesuai khas Tari Rejang Renteng tersebut yaitu pakaian atas atau kebaya warna putih dan kemen (kain) warna kuning dan memakai sanggul.
Durasi pementasan Tari Rejang Renteng tersebut berlangsung singkat sekitar 15 menit dari pukul 18.20 Wita-19.35 Wita. Tarian ini ini sempat nyaris punah, kemudian dari tim kesenian Provinsi Bali berhasil merekonstruksi tarian tersebut di era 1990. (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT