2019 Penari akan Tampilkan Tari Telek Khas Desa Jumpai Klungkung

Konten Media Partner
19 Maret 2019 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi : Penampilan penari Telek  (dok.kanalbali)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi : Penampilan penari Telek (dok.kanalbali)
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG. Kanalbali.com - Sebanyak 2019 penari Telek akan pentas dalam ajang festival Semarapura ke – IV yang akan dimulai 28 April 2019 nanti. Tari telek merupakan tarian khas dari Desa Jumpai Klungkung.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta menjelaskan, tarian ini adalah tari wali yang biasanya dipentaskan dalam setiap pelaksanaan upacara di Klungkung khususnya di desa asalnya Desa Jumpai.
“Sangat khas, dan sebelumnya juga sudah sempat dipentaskan dalam ajang Klungkung menari yang digelar setiap akhir bulan di depan monumen puputan Klungkung,” katanya, Selasa (19/3) .
Dari sebanyak penari tersebut, penari pokok adalah dari Desa Jumpai kemudian diikuti oleh peserta lainnya yang akan diambil dari sekolah-sekolah SMP dan SMA di Klungkung sekitar 90 persennya.
“Festival ini adalah salah satu bentuk promosi pariwisata dengan tujuan mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi,” sebutnya.
Selain dibuka dengan tari Telek dalam ajang festival yang bersamaan dengan HUT Kota Semarapura ke 26 tahun dan hari Puputan Klungkung ke 110 tahun, juga diisi dengan kegiatan pameran selama tiga hari dan pentas music local dan nasional.
ADVERTISEMENT
Informasi dilapangan, Tari Telek di Desa Jumpai diperkirakan mulai berkembang sekitar tahun 1935 hingga sekarang. Tari Telek ini biasanya di tarikan 4 orang penari dan penarinya boleh laki-laki ataupun perempuan, yang terpenting masih anak-anak. Tarian ini tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa dirangkaikan dengan Tari Jauk, Tari Topeng Penamprat, Bhatara Gde(Barong), Rarung dan Bhatara Lingsir(Rangda).
Seluruh unsur tarian ini berpadu membangun satu kesatuan cerita yang utuh dengan durasi sekitar 2 jam. Akhir pertunjukan diwarnai dengan atraksi narat/ngunying yaitu menusuk keris ke dada Bhatara Lingsir. (kanalbali/KR8)