3 Kasus Gigitan Anjing Positif Rabies Kembali Ditemukan

Konten Media Partner
25 Mei 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah-satu korban gigitan anjing positif rabies menunjukkan lukanya, Sabtu (25/5) - kanalbali
zoom-in-whitePerbesar
Salah-satu korban gigitan anjing positif rabies menunjukkan lukanya, Sabtu (25/5) - kanalbali
ADVERTISEMENT
Kadis Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta petang tadi menuturkan, kasus gigitan anjing positif rabies kembali terjadi. Kasus tersebut terjadi di Banjar Puseh, Desa Tuwed, Melaya dan yang menjadi korbannya tiga orang warga setempat.
ADVERTISEMENT
Ketiga korban yang tergigit masing-masing, Ni Nyoman Dendi (73), Made Santika (12) dan Desak Ketut Aryani (48). Ketiganya warga Banjar Puseh, Desa Tuwed. Anjing yang menggigit mereka merupkan anjing peliharaan Kade Mastra yang juga warga setempat.
"Korban Ni Nyoman Dendi tergigit pada telapak kaki kiri hingga luka dan Dewa Made Santika tergigit pada tangan kiri hingga luka. Sedangkan korban Desak Ketut Aryani tergigit pada jari tangan kanan," terang dr Suasta, Sabtu (25/5/2019)
Lanjut Suasta, khusus korban gigitan Ni Nyoman Dendi dan Dewa Made Santika yang tergigit pada Minggu (19/5) lalu keesokan harinya langsung ke Pukesmas Melaya sehingga petugas langsung memberikan vaksin anti rabies atau VAR.
"Sedangkan Desak Ketut Aryani yang setelah tergigit anjing tidak datang ke Pukesmas dan memilih Mengacuhkan gigitan anjing tersebut," ujar Suasta.
ADVERTISEMENT
Pihaknya baru mengetahui kalau korban Desak Ketut Aryani tergigit dan belum mendapatkan VAR setelah pihaknya mdndapat laporan dari petugas bahw anjing yang menggigit ketiga korban magi pada Jumat (24/5) kemarin dan dari uji sampel otak anjing oleh BBVET Denpasar dinyatakan postif rabies.
"Dari informasi itulah kami bergegas mendagangi korban Desak Ketut Aryani bersama petugas untuk memberikan vaksin anti rabies," imbuhnya.
Terkait hal terssbut pihaknya menghimbau warga agar jangan menggangpangkan kasus gigitan anjing. Hendaknya jika tergigit anjing Segera datang ke pukesmas terdekat agar diberikan VAR oleh petugas. Hal ini wajib dilakukan untuk antisipasi jika anjing yang menggigit positif rabies.
"Yang membahayakan bukan lukanya tapi virus rabiesnya, wajib lapor atau datang ke puskesmas/rumah sakit setelah terlebih dahulu  cuci luka dengan sabun pada air  mengalir selama 15 menit," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya luka tertusuk paku atau ancang, lanjut Suasta, luka kecil dalam dan tertutup, maka kuman  tetanus yg bisa hidup justru saat tdk ada oksigen akan berkembang, yg membahayakan nyawa adalah kuman tetanusnya bukan lukanya.
"Mari berbagi agar tidak ada korban rabies pada manusia, jangan sepelekan sekecil apapun luka gigitan dan sekecil apapun anjing yg menggigit," tutupnya.(kanalbali/KR11)