5 Fakta Penyiraman Air Panas Pembantu Rumah Tangga di Gianyar

Konten Media Partner
15 Mei 2019 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eka didampingi pengacaranya saat berada di Polda Bali, Rabu (15/5) - kanalbali/KAD
zoom-in-whitePerbesar
Eka didampingi pengacaranya saat berada di Polda Bali, Rabu (15/5) - kanalbali/KAD
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Seorang wanita yang merupakan Pembantu Rumah Tangga (PRT) bernama Eka Febrianti (21) asal kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami penganiayaan oleh majikannya dengan disiram air mendidih pada Senin (7/5). Apa saja fakta yang terungkap ?
ADVERTISEMENT
Eka mengaku tak tahu alamat rumah majikannya yang berinisial DMW. Hanya dia ingat rumahnya di dekat Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, dan ada gang di selebelah Indomaret dan rumah paling pojok.
Eka diminta mencari gunting besi warna hitam yang seharga Rp 8.8 ribu. Padahal bukan dia yang menghilangkan. Setelah tak ditemukan dia pun diberi sanksi penyiraman air panas. Karena meras hanya orang kecil, iya pun tak melawan.
Oleh DMW, adik tiri Eka bernama Santi diminta untuk memasak air mendidih dua panci untuk disiramkan ke korban. Setelah air mendidih, majikan tersebut mengambil gelas besar untuk disiramkan ke korban. Setelah, itu dia menyuruh adik tiri korban untuk juga menyiramkan pada korban dan setalah itu giliran security rumah yang bernama Eri untuk ikut menyiramkan ke tubuh korban sampai dua panci air mendidih habis hingga kulit korban melepuh.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai disiram korban oleh majikan diminta untuk mencari lagi gunting tersebut. Jika tak ditemukan maka korban akan di sanksi lagi dengan dua panci air mendidih. Karena takut, korban pun mencari sampai jam 2 malam namun tetap tidak ketemu. Akhirnya dia nekat melarikan diri dengan meloncat pagar rumah.
Setelah melarikan diri, Eka sempat seorang ibu-ibu yang juga memiliki warung dan memfasilitasi korban untuk bertemu Polisi. Namun, saat itu korban bertemu Polisi korban hanya mengaku jatuh karena masih ketakutan.
Akhirnya Polisi tersebut, mencarikan mobil angkot, karena korban bilang akan menuju Nusa dua, Badung, Bali, kerumah sahabatnya. Sesampainya, di Terminal Batu Bulan, Gianyar Bali, korban ditolong oleh Satpam terminal mencarikan ojek untuk menuju Nusa Dua.
ADVERTISEMENT
"Dipanggil ojek untuk diantar ke Nusa Dua. Akhirnya bertemu sahabatnya jam 9 malam tanggal 8 (Mei) dengan ongkos 120 ribu dibayarin oleh sahabatnya. Saat ketemu sahabatnya korban cerita disiram dan akhirnya bajunya digunting karena sudah melepuh karena sudah 36 jam tidak di apa-apakan," jelas Supriyono.
Kemudian, pada Kamis (9/5) sekitar pukul 09.00 Wita. Korban oleh sahabatnya dibawah ke Puskesmas di Kuta Selatan. Kemudian, di tolong oleh seorang perawat bernama Ibu Guntur dan akhirnya bercerita dan melaporkan info tersebut ke Supriyono. (kanalbali/KAAD)