Ada Puting Beliung di Perairan Bali Barat, Nelayan Diminta Waspada

Konten Media Partner
25 September 2020 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
foto: IST
zoom-in-whitePerbesar
foto: IST
ADVERTISEMENT
Fenomena pusaran angin di perairan Pantai Klatakan, Kabupaten Jembrana, Bali, viral di media sosial, pada Jumat (25/9). Dalam video tersebut, terlihat pusaran angin yang menjulang tinggi hingga ke langit.
ADVERTISEMENT
Luh Eka Arisanti dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar menerangkan, bahwa fenomena yang disebut waterspout adalah angin kencang yang berputar dan keluar dari awan cumulonimbus. "Kecepatan lebih dari 34,8 knots atau 64,4 kilometer perjam," jelasnya.
"Biasanya terjadi di laut dalam waktu singkat. Fenomena ini, umumnya terjadi saat musim peralihan dan musim hujan," kata Arisanti, Jumat (25/9).
Ia juga menyebutkan, bahwa fenomena tersebut berbahaya bagi aktivitas di kelautan seperti nelayan dan kapal penyeberangan. Sehingga, pihaknya merekomendasikan untuk melakukan langkah antisipasi.
ilustrasi : kapal nelayan di Jembrana, Bali - ISt
"Iya benar, fenomena cuaca ini berbahaya bagi aktivitas kelautan.BMKG merekomendasikan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat untuk melakukan langkah antisipatif terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, serta puting beliung pada periode pergantian atau peralihan musim (pancaroba)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, berdasarkan prakiraan musim hujan 2020 dan 2021, wilayah Bali akan mulai memasuki musim hujan pada Oktober 2020. Kemudian, dasarian III dimulai dari wilayah Karangasem bagian Tengah, kemudian sebagian besar wilayah Bali akan memasuki musim hujan pada bulan November 2020 dasarian I dan III.
"Dan wilayah Bali yang memasuki musim hujan pada Desember 2020 dasarian I (dan) III adalah wilayah Buleleng bagian barat dan timur, Karangasem bagian utara dan timur dan Nusa Penida," ujar Arisanti. ( kanalbali/KAD )