Aksi Unjuk Rasa Tolak Reklamasi Benoa Kembali Terjadi

Konten Media Partner
24 Maret 2019 6:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dok. Forbali
zoom-in-whitePerbesar
dok. Forbali
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - ForBali (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa) bersama Pasubayan Tolak Reklamasi kembali menggelar aksi Parade Budaya, Sabtu (23/3) sore.
ADVERTISEMENT
Aksi dimulai dengan longmarch dari parkir timur renon lalu kemudian dilanjutkan dengan mengitari jalan raya Puputan dan menuju kantor DPRD Bali.
Di depan kantor DPRD Bali massa membentangkan spanduk besar dengan panjang 10 meter x 3 meter yang bertuliskan “Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Batalkan Perpres 51 tahun 2014.
Wayan Gendo Suardana koordinator ForBali yang ditemui saat aksi berlangsung menjelaskan bahwa aksi ini merupakan aksi perdana penolakan reklamasi Teluk Benoa di tahun 2019. "Kami merspon ijin lokasi yang baru merupakan cerminan sikap pemerintah yang tidak berpihak terhadap gerakan rakyat,” tungkasnya.
Jerinx Superman Is Dead yang juga hadir pada aksi kali ini juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan teguran terhada Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti terhadap ijin lokasi yang terbitkan 25 Desember lalu.
ADVERTISEMENT
Selain itu Jerinx juga mengkrtisi sikap Gubernur Bali Wayan Koster yang sampai detik ini tidak mau mebuka surat yang sempat ia kirimkan kepada Presiden Joko widodo. “Apabila memang benar Gubernu Bali Wayan Koster serius menolak reklamasi, harusnya ia berani membuka isi suratnya kepada publik” tendasnya.
Disamping itu Gendo Suardana juga menjelaskan bahwa dalam skala lokal pada pilkada sebelumnya hampir semua partai menyatakan diri menolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi ini juga merupakan pelajaran agar tidak menjadi kebiasaan saat pilkada atau pemilihan-pemilihan elektoral partai-partai menyatakan menolak reklamasi Teluk Benoa, bahkan ada juga yang membuat pakta integritas atau ada juga politisi yang sampai turun aksi.
Aksi Parade Budaya dimeriahkan oleh Orasi para basis penolak reklamasi Teluk Benoa, Tarian Barong dari Banjar Tatasan Kaja serta penampilan jamming dari musisi Jangkar Kuta. Setelah itu ditutup dengan penampilan terakhir dari The Dissland yang memainkan lagu-lagu membakar semangat agar terus berjuang sampai Teluk Benoa Menang. Sesusai itu massa kembali ke parkir timur dan membubarkan diri dengan tetib dan rapi. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT