news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anak-anak Tuli Seluruh Indonesia Rayakan HUT ke-74 RI di Bali

Konten Media Partner
17 Agustus 2019 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara bendera dilakukan anak-anak bisu di seluruh Indonesia dengan menggunakan bahasa isyarat (kanalbali/IST)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara bendera dilakukan anak-anak bisu di seluruh Indonesia dengan menggunakan bahasa isyarat (kanalbali/IST)
ADVERTISEMENT
TABANAN, Kanalbali - Teman-teman Tuli Nasional dari berbagai daerah di Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 di Perkemahan Kampoeng Peneng, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (17/8). Acara ini merupakan bagian dari Perkemahan Nasional Anak-anak Tuli ke-1 tahun 2019 yang berlangsung dari tanggal 14-18 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Perkemahan Nasional Anak-anak Tuli ke-1, Ade Wirawan, menyampaikan upacara dilakukan oleh perwakilan anak-anak Tuli dari Denpasar-Bali, Jawa Timur, Jakarta, NTB (Nusa Tenggara Barat), Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Dengan rincian 19 orang Panitia, 10 peserta, 8 pendamping dan 2 tamu undangan.
Ade menyampaikan, selain ingin mencetak kepemimpinan baru sejak dini untuk masa depan yang sesuai dengan tema “Menanam Nasionalisme Sejak Dini,” kegiatan Perkemahan Nasional Anak-anak Tuli ke-1 ini juga membawa pesan bahwa posisi dan kedudukan penderita tuna rungu sebagai warga negara adalah sama. Menurutnya, tidak ada pihak atau golongan yang harus menerima diskriminasi dengan alasan apapun.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, kami Tuli belum merdeka karena masih diskriminasi tinggi masih terjadi. Contohnya, (Indonesia) belum menyediakan aksesibilitas (Juru Bahasa Isyarat, notetaker, close-captioning/teks di semua media) bagi Kaum Tuli sehingga kami mengalami diskriminasi akses informasi dalam sehari-hari," kata Ade melalui keterangan tertulisnya yang diterima kanalbali.com.
Padahal, merdeka adalah perjuangan hak untuk semua, baik hak untuk setara, hak untuk tidak dilecehkan dan hak yang lain-lain. Itu semua sebagai bentuk penghormatan dan mengenang perjuangan dan penyampaian kemerdekaan dilakukan oleh para pahlawan.
Ade berharap, seluruh lapisan masyarakat sudah mulai membuka diri untuk saling menghargai satu sama lainnya. "Mulai dari bisa menerima, tidak berasumsi atau menstigma dan mengetahui kebutuhan kami untuk berbahasa isyarat dan pencapaian hak kami yang setara," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Acara Perkemahan Nasional Anak-anak Tuli Ke-1 Tahun 2019 mengusung tema “Menanam Nasionalisme Sejak Dini” ini diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Bidang Kepemudaan. (kanalbali/KR13)