Andy Karyasa Wayan ; Viral Gara-gara Jadi Relawan

Nama Andy Karyasa Wayan kini viral di kalangan pengguna media sosial di Bali. Penyebabnya positif. Dia banyak mengupload kondisi orang-orang yang memerlukan bantuan dan kemudian banya pihak ternyata yang peduli pada unggahannya itu.

Sosok yang lahir di Bangli ini mulai aktif sebagai relawan sejak 14 tahun lalu. “Saya hanya memposting kondisi orang yang memerlukan donatur dan saya lengkapi dengan ulasan singkat lalu alam yang merespon,”katanya saat ditemui di tempatnya bekerja di Jl Gajah Mada Denpasar. Jumat (25/5).

Baginya membantu orang lain adalah sebuah kebahagiaan dan bukan semata tuntutan ataupun kewajiban yang harus dilakukannya sebagai manusia. Awalnya, suami dari Putu Arista Dewi ini ingin membantu seorang lansia yang membutuhkan tempat tinggal.

Ia merasa bingung mencari cara bagaimana agar lansia tersebut mendapatkan tempat tinggal yang layak, akhirnya ia mulali memotret kondisi tempat tinggal lansia tersebut ke media sosial. “Itu awal pertama kali saya memulai sektar tahun 2005, responnya diluar dugaan sukses mendatangkan donatur dan ini berlanjut hingga sekarang,”paparnya.

Bukan tanpa alangan, bahkan keluarganya pun sempat keberatan dengan apa yang ia lakukan. Namun berkat kesabaran dan niat baiknya, semua itu bisa ia lalui. “Intinya kita membantu harus iklas dan tanpa pamrih,”ujarnya.

Andy begitu akrab disapa, saat ini telah memiliki relawan hampir diseluruh Bali yang aktif memberikan informasi terkait masyarakat Bali yang membutuhkan. Ia juga telah bekerjasama dengan pihak terkait dimasing-masing daerah di Bali.

Ketika dirinya dan tim relawannya bergerak, calon penerima donatur harulah benar-benar membutuhkan. “Kita biasanya harus melalui veryfikasi terlebih dahulu, untuk mengurangi hal-hal yang tidak kita inginkan,”jelasnya.

Kepercayaan donatur yang tidak bisa dihitung jumlahnya tersebut juga sangat tinggi dengan sosok pria sederhana ini sehingga begitu banyaknya donasi yang bisa dia sebarluaskan kepada masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat yang membutuhkan tersebut pun tersebar di seluruh Bali.

Terklait pertanggungjawaban dari hasil donatur dan penyaluran, semua dilakukan secara transfaran. Andy pun mempublikasikannya melalui media sosial. “Selain itu kami juga sudah memiliki pembukuan resmi yang bisa bisa dipertanggungjawabkan,”tegasnya.

Dia pun mengakui jika saat ini mulai susah mengatur waktu jika dibandingkan awal merintis profesi tersebut. “Saat ini, saya masih berusaha sebisa mungkin untuk mengatur waktu antara bekerja dan misi kemanusiaan,”terangnya. (kanalbali/GAN)