Anggota DPRD Bali Terduga Selingkuh Tolak Pemecatan

Konten Media Partner
16 Maret 2020 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadek Diana, Anggota DPRD Bali dari PDI Perjuangan - dok.DPRD Bali
zoom-in-whitePerbesar
Kadek Diana, Anggota DPRD Bali dari PDI Perjuangan - dok.DPRD Bali
ADVERTISEMENT
Kader PDIP sekaligus Ketua Komisi III DPRD Bali merasa ancaman pemecatan karena dugaan perselingkuhan yang ditimpakan kepadanya sewenang-wenang. Langkah itu diambil secara sepihak tanpa ada klarifikasi.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ada dihubungi sama sekali. Ini putusan yang tidak adil buat saya, selain itu semena-mena dan sewenang-wenang. Kenapa? Karena putusannya terkesan dipaksakan. Dasar putusannya bukan tidak kuat lagi, tapi tidak jelas," kata IKD yang belakangan diketahui adalah I Kadek Diana saat dihubungi, Senin (16/3).
Diana menilai, harusnya DPD Partai memberikannya kesempatan untuk memberikan klarifikasi perihal kabar miring yang menimpanya. Apalagi menurut Diana, fakta yang terjadi dilapangan sangat berbeda dengan kabar yang tersebar di banyak media.
"Saya kan tidak ada disana (hotel) bagaimana orang bisa menyebut saya selingkuh. Karena kan pasal perselingkuhan itu kan dia yang dirangkap besah, melakukan persetubuhan layaknya suami istri," jelasnya.
Untuk sementara waktu, Diana mengaku masih akan mencoba memberikan klarifikasi terkait apa yang terjadi di lapangan. Klarifikasi itu akan dilakukan sembari menunggu putusan DPP terkait masa depannya di partai ataupun DPRD Bali.
ADVERTISEMENT
"Saya menunggu keputusan DPP. DPD kan kemarin mengusulkan, keputusan tetap di DPP. Semestinya saya juga tetap bertugas di DPRD, karena menurut UU masih bertugas. Sebelum ada pengganti saya yang diresmikan lewat sidang paripurna antara waktu, saya masih mendapatkan hak kewajiban saya," tutur Kadek Diana.
Kronologis yang sebenarnya terjadi menurutnya, pada Jum'at (13/3) sore ia mengaku dimintai bantuan oleh KDY yang belakangan diketahui adalah Kadek Dwi Yustiawati untuk memesan kamar hotel. Sebagai seorang teman, ia mengaku langsung menyetujui permintaan Kadek Dwi untuk mencarikan hotel.
"Karena pada saat itu Kadek Dwi masih ada kegiatan lain diluar dan akan menghadiri undangan masyarakat," jelas Diana. Setelah menemukan kamar hotel di daerah Jalan Raya Puputan Niti Mandala Denpasar,
ADVERTISEMENT
Iapun mengaku langsung memberikan kabar kepada Kadek Dwi bahwa hotel yang dipesannya sudah tersedia dan kunci kamar hotel dititip di resepsionis hotel. "Setelah itu saya tidak kembali lagi ke hotel, makanya saya sekali lagi tidak menyangka, hal seperti itu bisa berujung ancaman pemecatan," turut Diana. (ACH)