Anjing Rabies Gigit 3 Warga di Jembrana

Konten Media Partner
30 Oktober 2018 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing Rabies Gigit 3 Warga di Jembrana
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ANJING harus mendapat vaksinasi rabies (dok.kumparan)
JEMBRANA, kanalbali.com -- Kasus gigitan anjing rabies di Jembrana masih menjadi ancaman Kali ini yang menjadi korban adalah tiga orang warga Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
ADVERTISEMENT
"Petugas merespon dengan mengambil sampel otak anjing yang menggigit ke tiga warga tersebut untuk dibawa ke laboratorium. Ternyata hasilnya positif," kata Kadis Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, Senin (29/10).
Terkait hal tersebut pihaknya sudah meminta semua pasien yang digigit anjing harus mendapat VAR sesuai dengan protap. Pihaknya juga menghimbau bila ada yang mengetahui korban lain, segera ajak ke Puskesmas terdekat agar segera mendapatkan tindakan medis.
"Semua harus waspada, kasus gigitan anjing tidak boleh dianggap remeh. Meskipun anjing yang menggigit tersebut anjing peliharan sendiri," tegas Suasta, Senin (29/10/2018).
Sebelumnya tiga orang warga digigit anjing di Banjar Sumbul Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo Jembrana, pada Kamis (26/10) lalu. Saat itu petugas langsung mengambil sampel otak anjing dan dibawa ke lab dan ternyata hasilnya positif.
ADVERTISEMENT
Dikatakan sejak rabies pada Hewan Penular Rabies khususnya anjing masuk Jembrana di tahun 2010, kasus rabies positif pada anjing terus diketemukan setelah ada laporan manusia tergigit anjing yang dicurigai rabies dan positif setelah diperiksa lab.
Di Dusun Sumbul Desa Yehembang Kangin pada tahun 2010 juga terjadi kasus positif rabies pada anjing dan sapi. Dimana kasus tersebut berkembang sampai sapi warga harus ditembak dengan bantuan aparat TNI karena membahayakan pemilik dan masyarakat.
Dari data di Dinas Kesehatan Jembrana warga meninggal dari tahun 2008 sampai tahun 2018 karena rabies di Jembrana sebanyak tiga orang. Kasus yang mayoritas disebabkan oleh gigitan anjing itu tetap dinilai serius dan membahayakan.(kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT