Atasi Skimming, BI Bali Minta Bank Tingkatkan Pengamanan ATM

Konten Media Partner
24 September 2019 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Bulgaria tertangkap melakukan aksi skimming di Bali (dok.kanalbali)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Bulgaria tertangkap melakukan aksi skimming di Bali (dok.kanalbali)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali - Kasus kejahatan pencurian uang nasabah lewat ATM oleh warga negara asing (WNA) di Bali terus meningkat. Para pelaku kejahatan melakukan aksinya dengan alat 'skimmer'.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho minta, seluruh bank-bank yang ada di Bali meningkatkan standar pengamanan dalam setiap sistem yang terdapat di ATM.
"BI sebagai Bank Sentral di Indonesia memerintahkan kepada bank-bank untuk lebih meningkatkan sistem pengawasan yang ada, agar masyarakat saat melakukan transaksi merasa aman dan nyaman," ungkapnya saat ditemui hari ini (24/9).
Selain sistem pengawasan, standar keamanan disetiap ATM juga penting ditingkatkan. Trisno bahkan berharap, ketika di salah satu mesin ATM terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada sistem yang akan memberi tahu ke kantor bank terdekat.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho (kanalbali/KR13)
"Kemarin saat saya mau menarik uang di mesin ATM Mandiri di Gedung BI, Uangnya tidak keluar. Pada saat itu di kantor Mandiri langsung ada tanda-tanda kalau salah satu mesin ATM sedang bermasalah. Nah hal hal Seperti itu kami sangat berharap agar bisa ditingkatkan, sehingga kontrol dan standar keamanan nasabah bisa terjamin," paparnya.
ADVERTISEMENT
Trisno berujar, selain instruksi langsung ke bank-bank terkait, dirinya juga mengaku akan selalu bekerja sama dengan aparat kepolisian. Sehingga hal-hal yang menyangkut tindak Kriminal seperti pembobolan ATM bisa ditindak secara tegas.
"Tapi yang lebih penting juga, masyarakat harus lebih hati-hati dalam melakukan transaksi di ATM, kalau mau masukkan pin ATM alangkah lebih baik ditutupi agar hal hal yang tidak diinginkan bisa terjadi," imbuhnya. (kanalbali/KR13)