Avara Band Rilis Single 'Kewatesin Kasta'

Konten Media Partner
14 September 2019 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com --- Setelah merilis empat single beserta video clip, Avara band kini muncul kembali dengan karya terbarunya berjudul "Kewatesin Kasta" lengkap dengan music videonya.
ADVERTISEMENT
"Sebagai anak band sudah kewajiban kami unyuk produktif berkarya,"kata Indrawira, vocalis sekaligus gitaris saat sesi jumpa pers di kawasan Renon. Sabtu (13/9).
Indra bercerita, lagu tersebut sudah ia ciptakan sejak 2013 namun momentumlah yang membuat lagu itu ditahun ini baru bisa dirilis. Lagu itu pun ia tegaskan bukan berdasar kisah nyata yang ia alami melainkan terinspirasi dari ceritra teman dan sekitarnya. "Di Bali sendiri, kisah ini masih sering dijumpai,"ucapnya.
Lagu berdurasi sekitar 4 menit tersebut dibalut dengan genre slow rock khas Avara dan sepenuhnya menggunakan bahasa Bali. "Kami harap karya ini bisa diterima lebih luas dan masive lagi,"tegasnya.
Band yang terbentuk 2018 ini diperkuat oleh Indrawira (Gitar, Vocal), Gery (Gitar), Made Sugiantara (Bass) dan Gusde (Drum). Dalam perjalanannya, Avara sendiri tidak memiliki makna khusus menurut Indra nama itu tercetus begitu saja begitupin dengan personelnya yang sebenarnya bukan pemain baru. Masing - masing personel merupakan pemain musik yang sebelumnya telah tergabung dalam band ternama di Bali.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai disana, dari sisi video clip pun terbilang unik. Mereka mempercayakan penggarapan music videinya kepada Jibolba Baker dan DNJ Production yang seluruh frame di video tersebut memakai kamera handphone. "Awalnya mereka kaget dan mungkin ragu dengan tawaran kami, namun kami berusaha meyakinkan dan bersyukur hasilnya memuaskan,"ucap Bagus Windhi founder dari Jibolba Baker.
Ia menegaskan project ini bukan semata-mata sebagai pilot project atau main-main. Project itu sebagai bentuk protes dan motivasi kepada siapapun yang ingin berkarya. Menurutnya, beberapa kesempatan ketika dirinya mencoba unyuk mengajak orang untuk berkreasi hal pertama yang didengarnya adalah keterbatasan alat dan doktrin alat mahal. "Ini salah! Alat itu hanya pendukung, tapi ide dan kreatifitas dalam menyerap materilah yang menjadi hal utama,"tegasnya.
ADVERTISEMENT
Disisi lain, Ida Bagus Hari Kayana Putra atau yang lebih dikenal sebagai Gus Hari selaku founder dari DNJ Production menambahkan project itu bukanlah ajakan untuk berpindah ke HP kemudian menjualnya dengan harga murah. Ia menegaskan, HP atau pun alat lainnya tetaplah memiliki fungsi sebagai alat saja yang dijual adalah ide atas apa yang telah direspon. "Jangan sampai kita buat ini kemudian hari muncul harga yang kesannya menghancurkan pasar, jangan disalah artikan,"terangnya.
Mereka berdua sepakat jika proses penggarapan video clip menggunakan hp ini tidaklah sulit, mereka memanfaatkan seluruh fiture pada hp. "Hp saat ini hampir semuanya sudah canggih, jadi jangan sampai ada lagi kata karena alat kreatifitas kita terhalang,"tegasnya. (kanalbali/GAN)