Bali Sepi Turis, Erick Tohir Genjot Pembangunan Infrastruktur

Konten Media Partner
14 Februari 2020 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Tohir saat meninjau pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali - ACH
zoom-in-whitePerbesar
Erick Tohir saat meninjau pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali - ACH
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku akan memanfaatkan kekosongan wisatawan akibat imbas virus Corona, salah satunya percepatan pembangunan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang terjadi di Dunia kan sedang ada dampak virus Corona, ini menjadi kesempatan kita untuk membangun. Karena pasti 3-4 bulan kedepan, Industri turis pasti akan menurun, daripada kita diam diam justru kita harus percepat," ujar Erick disela-sela kunjungannya ke Area Melasti dan Benoa Cruise Terminal Tanjung Benoa, Bali, Jum'at (14/2).
Erick berujar, selain pembangunan fasilitas transportasi udara yang harus dikembangkan, pembangunan fasilitas pelabuhan laut juga harus dimajukan, salah satunya pelabuhan Benoa pelindo III.
"Kita coba benahi Pelabuhan ini (Benoa). yes ada turis, tapi juga ada faktor lainnya seperti petikemas, jadi tidak bisa hanya turis saja," kata Erick
Selain itu, Erick juga menyampaikan bahwa area pelabuhan Benoa di Dumping I harus diisi dengan usaha-usaha produk lokal yang menyediakan berbagai produk. "Sesuai dengan diskusi dengan teman-teman dari komisi VI dan direksi Pelindo III. Kita mau Khusus yang zona (dumping) I semuanya produk lokal, tidak peruduk asing," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Erick menyampaikan pihaknya akan sangat terbuka untuk siapapun baik lembaga swasta, pengusaha lokal yang ingin melakukan kerjasama dengan BUMN di pelabuhan Benoa. Ia memastikan hal tersebut pasti akan berjalan bukan hanya sebatas wacana.
Erick juga menyampaikan, untuk melangsungkan proyek milik BUMN itu pihaknya telah meminta dukungan dari kementrian lembaga terkait untuk mendukung sektor yang akan dibangun.
"Kita ingin memastikan apa yang dilakukan BUMN juga didukung oleh Kementerian terkait, karena tidak mungkin kita bisa berjalan baik jika Kementerian lain tidak mendukung," ucap Erick. (ACH)