Bali Siapkan Dua Destinasi untuk Status Free Covid-19 Corridor

Konten Media Partner
1 Maret 2021 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas wisatawan dengan standar prokes di Nusa Dua, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas wisatawan dengan standar prokes di Nusa Dua, Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Harapan baru bagi pariwisata muncul dengan adanya rencana penerapan dua wilayah zona hijau COVID-19 atau Free COVID-19 Corridor (FCC). Penerapannya akan dimulai dengan 2 destinasi wisata, yakni kawasan ITDC di Nusa Dua, Badung dan Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali.
ADVERTISEMENT
"Ini yang sangat bagus, Bapak Menkes dan Bapak Menteri Pariwisata menggendakan program free Covid coridor. Dan Menteri kesehatan sudah kami ajak berdiskusi untuk dua kawasan yaitu ITDC dan Ubud," kata Koster dalam dialog vaksinasi datang Pariwisata gemilang secara daring, Senin (1/3).
Namun, untuk menyiapkan hal itu tentu warga lokal harus divaksinasi terlebih dahulu dan di dua wilayah itu memerlukan 120 ribu dosis vaksin
"Di Ubud itu diperlukan sekitar 50 ribu penduduk lokal dan pekerja lokal maupun juga yang dari luar. Itu, yang harus divaksin membutuhkan 100 ribu viar atau dosis vaksin. Kemudian di kawasan ITDC Nusa Dua, karena itu border area memerlukan 10 ribu pekerja yang akan divaksin. Jadi totalnya, kami memerlukan 120 ribu dosis vaksin," imbuhnya.
Gubernur Bali Wayan Koster - IST
Ia juga menyebutkan, bahwa untuk hal itu pihaknya menargetkan selesai di Bulan Maret 2021 vaksinasi di dua tempat tersebut. Kemudian, bila semuanya sudah divaksin maka nantinya akan dibuka untuk wisatawan domestik terlebih dahulu pada Mei 2021.
ADVERTISEMENT
“Paling lambat Mei sudah bisa dilakukan di ITDC dan Ubud karena semuanya sudah divaksin termasuk mobilitas penduduk yang ke situ dilakukan prokes yang sangat ketat untuk menjaga wilayah tersebut steril artinya zonanya tetap hijau,” jelasnya.
Selanjutnya, bila program itu berhasil maka untuk selanjutnya adalah membuka wisatawan mancanegara (Wisman). Tetapi, dengan syarat bahwa wisatawan itu telah di vaksin di negaranya.
"Dengan demikian kalau ini berhasil Bapak Menpar kita harapkan bisa memulai dibukanya wisman untuk beberapa negara dengan treatment yang sama, sudah vaksin dan sebagainya,” ujar Koster. (kanalbali/KAD)