Bantu Pulihkan Ekonomi, Bintang Puspayoga Gelar Rakornas Kementerian P3A di Bali

Konten Media Partner
16 Juni 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan plakat kepada Wagub Bali Cok Ace - IST
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan plakat kepada Wagub Bali Cok Ace - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan, kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sengaja digelar di Bali.
ADVERTISEMENT
"Acara ini menjadi bagian dari program pemulihan Bali yang tengah diupayakan pemerintah," tegasnya dalam sambutannya di Wantilan Hotel Hyatt Regency Sanur, Rabu (16/6).
“Kegiatan dilaksanakan dengan pola hybrid, secara offline kami laksanakan di Bali. Sementara provinsi dan kabupaten (atau) kota se-Indonesia mengikuti secara online,” jelasnya.
Terkait perlindungan anak, ia menekankan agar pemerintah daerah mulai jenjang provinsi hingga kabupaten atau kota memperkuat keberadaan forum anak. Selain itu, ia kembali mengingatkan lima isu prioritas yang menjadi fokus pembangunan PPPA berdasarkan arahan Presiden RI.
Lima prioritas itu, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.
Sementara, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mendukung upaya penguatan perlindungan anak dan perempuan di tengah situasi pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, khususnya di Pulau Dewata. Pandemi Covid-19, menurutnya tak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga berimbas pada bidang lain seperti ekonomi, sosial hingga keamanan.
Selain itu, di tengah situasi itu ia berpendapat bahwa perempuan dan anak adalah kelompok rentan yang membutuhkan perhatian dan perlindungan.
Apa yang disampaikannya itu didasari fakta bahwa makin banyak perempuan dan anak yang harus menanggung beban akibat dampak pandemi Covid-19, mengikuti pemberitaan yang berkembang di berbagai media, ia menyebut kelompok perempuan dan anak juga kerap menjadi sasaran tindak kriminal. (Kanalbali/KAD)