Begini Suasana Tanah Lot, Bali, Saat Galungan di Masa Pandemi
ADVERTISEMENT
TABANAN - Puluhan pemadek (umat yang bersembahyang-red) nampak memadati areal pura Tanah Lot serangkaian hari raya Galungan, Rabu (14/04/21). Dibandingkan turis yang berwisata, umat yang datang pada hari perayaan kemenangan Dharma atas Adharma hari ini terlihat lebih banyak.
ADVERTISEMENT
"Memang setiap hari raya Galungan, Pura ini jadi tujuan untuk sembahyang, tapi karena air sekarang sedang pasang, jadi tidak bisa sembahyang di Pura Luhur," ungkap Jro Mangku Suteja, salah satu pemangku (pengelola-red) di Pura Tanah Lot.
Bagaimana dengan keberadaan wisatawan?. Menurut Jro Mangku, tempat wisata ini sudah sangat sepi sejak masa masa pandemi. “Seperti hari ini juga sangat sedikit,” sebutnya.
Wisatawan domestik yang hari ini berwisata ke Tanah Lot memang nyaris bisa dihitung jari. Areal pertokoan juga terlihat sepi. "Situasinya sepi sih, tapi tetap dinikmati saja," ungkap Faradilla Safitri, salah satu wisatawan.
Sementara itu, Made Arya, seorang jasa fotografer mengaku mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi virus corona. Sebelumnya, ia bisa saja memfotokan 50 orang wisatawan dalam sehari dengan tarif 20 ribu per satu lembar foto. “Sekarang, satu aja kadang tak dapat,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menjajakan layanan foto yang terbilang ekstrim, yakni foto bersama bersama ular piton peliharaanya. "Ini ular peliharaan saya umurnya 7 tahun panjangnya sekitar 4 sampai meter," ungkapnya. Namun, dengan layanan foto itu pun, dia masih belum bisa meningkatkan penghasilannya. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT