Belanda Kembalikan Tombak dan Keris Pusaka Era Perang Puputan Klungkung di Bali

Konten Media Partner
28 April 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengamati keris pusaka yang dibawa pulang dari Belanda - KR7
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengamati keris pusaka yang dibawa pulang dari Belanda - KR7
ADVERTISEMENT
Bertepatan hari Puputan Klungkung ke-112 dan HUT Kota Semarapura ke-28, Bupati Klungkung menerima tombak dan keris dari Yayasan Westerleker, Belanda.
ADVERTISEMENT
Penyerahan dilakukan Ketua Yayasan, Rodney, pada Selasa (28/4) dan diterima pewaris Kerajaan Klungkung, Ida Dalem Semaraputra, selanjutnya dititipkan kepada Pemkab Klungkung.
"Kami mengucapkan rasa terima kasih atas keikhlasan dan kerelaan pihak Yayasan Westerlaken. Kami akan merawat dan menjaga benda pusaka ini dan bekerja sama dengan peneliti untuk memastikan bagaimana proses pembuatannya," kata Bupati Nyoman Suwirta.
Keris dan tombak yang dibawa ke Belanda setelah peristiwa Puputan Klungkung, 1908-KR7
Sementara Ida Dalem Semaraputra berharap benda pusaka ini akan menguatkan makna perdamaian dan menghilangkan masa lalu yang kelam.
"Kini kita bangun kembali persaudaraan antara Belanda dengan Indonesia khususnya Kabupaten Klungkung," ujarnya.
Ketua Yayasan Westerleker, Rodney, mengatakan benda bersejarah ini sebelumnya adalah koleksi pribadi di Belanda. Pihaknya memperkirakan, tombak dan keris dibuat sebelum perang Puputan Klungkung pada 1908.
ADVERTISEMENT
Usai Perang Puputan benda-benda tersebut dibawa oleh pihak Belanda ke negeri Kincir Angin tersebut. Rodney juga menjelaskan, sebenarnya benda itu sudah tiba di Bali pada Januari 2020.
"Kita menunggu penyerahan ini tepat di hari jadi HUT Puputan Klungkung-112," ujarnya. (kanalbali/KR7)
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!