Berawal dari 3 Jas, Gede Sukses Buka Peluang Usaha Baru

Konten Media Partner
3 Mei 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berawal dari 3 Jas, Gede Sukses Buka Peluang Usaha Baru
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Nama I Gede Eka Parisuda,S.Sos (24) kini dikenal sebagai pengusaha muda yang unik. Sebab ia membuka usaha jasa penyewaan jas yang baru pertama ada di Bali.
ADVERTISEMENT
“Berawal dari hobi mendesain dan kebetulan memang menggeluti dunian fashion juga,”ucapnya saat ditemui dikediamannya, Jalan Ratna, Banjar Tatasan Kaja Denpasar Utara, Jum'at (3/5)
Pria yang juga bekerja di salah satu Sekolah Dasar di Badung ini mempromosikan usahanya itu dengan memanfaatkan sosial media seperti Instagram dan Facebook. “Usaha saya bernama Hegemonistyle dengan nama instagram @sewajasdenpasar_hegemonostyle,”ujarnya.
Usahanya itu dimulai sejak 8 Mei 2017 dengan modal awal dari hasil pinjaman di salah satu Bank Swasta di Bali. Selain itu, saat mengawali usahanya ia hanya memiliki 3 jas saja. “Saat itu sih hanya ada 3 dan sekarang saya sudah mengoleksi totalnya 275 jas dan tentu ini akan bertambah,”paparnya.
Untuk harga, pria kelahiran Denpasar, 10 november ini mematok rata-rata per hari dari Rp 85 ribu hingga Rp 100 ribu untuk jasnya saja. Sedangkan untuk harga paket semisal jas, celana dan dasi dengan motif warna hitam di bandrol Rp 150 ribu per hari.
ADVERTISEMENT
“Untuk prewed beda lagi harganya. Tergantung jas warna apa, bahan dan modelnya mau yang seperti apa,”lanjutnya.
Ia menilai, saat ini usaha sewa jas memang memiliki potensi yang cukup bagus namun masih perlu strategi dan inovasi agar tidak hanya mengandalkan musim itu juga menjadi alasan mendasar kenapa dirinya saat ini lebih memilih menjalankan usahanya itu dalam bentuk home store.
“Biasanya bulan Mei dan September yang ramai dan saat ini saya tengah mencari formula agar usaha ini tidak lagi menjadi sampingan,”tegasnya.
Ditanya prihal persaingan usaha, ia menilai saat ini cukup berkembang dan baginya hal itu bukan menjadi sebuah kendala melainkan sesuatu hal yang positif. Tidak sekedar mencari untung, anak tunggal ini pun ikut kampanyekan peraturan pemerintah kota Denpasar terkait larangan penggunaan plastik sekali pakai.
ADVERTISEMENT
“Saya bagi-bagi goodie bag gratis di beberapa titik ya ini juga sebagai salah satu sarana promosi saya,”ungkapnya. (kanalbali/GAN)