Bintang Puspayoga Kunjungi Anak Korban Kekerasan oleh Pacar Ibunya

Konten Media Partner
30 November 2019 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menyambangi RSUP Sanglah Denpasar, Sabtu (30/11). Kedatangannya untuk menemui seorang balita perempuan berusia 2,5 tahun yang dihajar oleh pacar ibunya sendiri sehingga mengalami patah tulang dibagian paha.
ADVERTISEMENT
"Kami koordinasi dengan tim dokter disini, termasuk soal biaya. Intinya bagaimana jangan sampai membebani keluarga korban," katanya.
Intinya ketika ada kasus-kasus seperti ini, menurutnya, Kementerian PPPA akan koordinasi agar ada penanganan termasuk pencegahan agar tidak terulang. Rehabilitasi terhadap korban baik dari fisik dan psikis harus dilakukan dengan baik.
Bintang Puspayoga saat diwawancarai wartawan (ACH)
Mengenai pelaku, Bintang Puspayoga sangat ingin proses hukum yang sedang berlangsung agar berjalan dengan baik dan mampu memberikan efek jera. "Karena kita melihat selama ini banyak kasus-kasus yang terjadi kekerasan terhadap anak, kalau ini sudah diberikan efek jera kepada pelaku, semoga kejadian ini bisa diminimalisir," terangnya.
Selain itu, Bintang Puspayoga menyebut kasus kekerasan terhadap anak terjadi karena faktor pernikahan dini. "Ibu korban ini menikah pada usia 17 tahun atau masih di bawah umur. Sebelum melahirkan sudah pisah dengan suaminya. Sekarang kejadian yang menimpa , usia ibunya masih 20 tahun," jelasnya.
Dirut RSUP Sanglah Denpasar, I Wayan Sudana (ACH)
Dirut RSUP Sanglah Denpasar, I Wayan Sudana menyebut, pihak rumah sakit selama ini sudah terbiasa mengedepankan pasien daripada persoalan biaya. "Contoh si pasien ini begitu datang ke UGD kami langsung menangani sesuai dengan prosedur medis. padahal memang pembiayaan memang jelas kemarin, tapi semuanya sudah tertangani dengan baik," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk masalah biaya, Sudana menyampaikan sudah ada yayasan Rumah Anisa yang membantu sedikit soal biaya. Kalaupun tidak ada biaya lain, RSUP Sanglah menyatakan siap untuk menanggung biaya. Terpenting menurut Sudana jangan sampai membebani keluarga pasien.
Saat ini korban sendiri dirawat di ruangan khusus di gedung Wing RSUP Sanglah, alasan ditempatkan di ruangan khusus karena korban mengalami trauma yang begitu dalam.
"Anak ini (korban) kan mengalami trauma. Karena keluhan dari psikis itu juga akan mempengaruhi kecepatan pemulihan fisiknya. Sehingga diharapkan semua aspek ini dijaga, supaya trauma cepat pulih sehingga fisik juga cepet pulih," katanya.
"Jadi kita kasih ruangan khusus supaya tenang. Jadi dokter yang merawat juga bisa memberikan Support psikis, jadi ada dokter jiwa, ada dokter tulang, tentunya kerjasama dokter itu bagaimana menghilangkan trauma psikisnya," ujarnya. (Kanalbali/ACH)
ADVERTISEMENT