BKKBN : Tak Ada Paksaan KB Harus 2 Anak

Konten Media Partner
5 Desember 2018 14:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BKKBN : Tak Ada Paksaan KB  Harus 2 Anak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Direktur Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN Sugiono menyerahkan kenang-keangan pada Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana dalam acara di Denpasar, Rabu, 5/12 - kanalbali/RLS
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Bak gayung bersambut, harapan Gubernur Wayan Koster agar KB di Bali tak terpaku pada 2 anak ternyata direspon positif oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menurut Direktur Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN Sugiono, S.Pd.MM KB, Program Keluarga Berencana (KB) jangan diidentikkan dengan alat kontrasepsi yang memaksa pasutri untuk membatasi hanya memiliki dua anak.
"KB telah direvitalisasi dengan tagline, kalau terencana semua akan lebih mudah," ujarnya pada Pertemuan Advokasi dan KIE bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kampung KB di Prime Plaza Hotel Sanur Denpasar, Rabu (5/12).
Terkait dengan hal itu, Sugiono berharap masyarakat memperoleh pemahaman yang benar tentang program KB. "Prinsip dari program ini adalah keluarga yang terencana. Mulai dari perencanaan pernikahan hingga kelahiran anak dan jumlah anak. Kalau terencana, semuanya akan lebih mudah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada diutarakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Catur Sentana. Ia mengatakan bahwa Program KB bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga. "Jadi tak ada paksaan atau dibatasi hanya dua anak. Jumlah anak ideal dalam keluarga disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan, kesehatan reproduksi dan dukungan ekonomi," ujarnya.
Untuk itu, dia sangat mengharapkan peran tokoh agama, tokoh adat memberi pemahaman kepada masyarakat terkait dengan program kependudukan dan pembangunan keluarga. Terlebih, Bali saat ini telah memiliki 121 Kampung KB yang tersebar di Kabupaten Kota.
Menurut Catur Sentana, keberadaan Kampung KB juga tak berkaitan dengan promosi 2 anak cukup, namun lebih dimaksudkan sebagai keterpaduan program kependudukan dalam satu wilayah. Ketua PHDI Bali Prof. I Gusti Ngurah Sudiana yang juga hadir sebagai pembicara banyak memberi pemahaman tentang bagaimana cara membangun keluarga berkualitas dengan anak-anak yang suputra. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT