BMKG Bakal Pasang Detektor Gempa dan Tsunami Tercanggih di Bali

Konten Media Partner
17 November 2019 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua BMKG  Dwikorita Karnawati saat bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster, Sabtu (17/11) - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati saat bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster, Sabtu (17/11) - IST
ADVERTISEMENT
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemasangan alat sensor gempa dan tsunami baru di beberapa titik di Kabupaten Bangli, Karangasem, Buleleng serta Pulau Nusa Penida pada medio Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
"Tujuannya untuk lebih merapatkan jaringan dan sistem, sehingga peringatan dini akan lebih cepat terdeteksi. Kalau sekarang jedanya 5 menit, nanti bisa sampai 3 menit setelah terjadi gempa sudah ada peringatan," ujar mantan Rektor UGM itu seperti disebut dalam rilis Pemprov Bali, Minggu (17/11)
Alat-alat baru tersebut juga untuk memperkuat penerimaan sinyal terhadap deteksi gempa. "Sekarang yang baru terpasang alat sensor untuk gempa kekuatan besar, nantinya akan diperkuat dengan sensor untuk gempa berkekuatan rendah, sehingga getaran kecil sekalipun akan terdeteksi," ucapnya dengan menambahkan, selain itu juga akan dilengkapi super komputer untuk mencegah perangkat 'hang' saat menerima data.
Peningkatan perangkat dan sumber daya manusia di Bali, menurut Prof Dwikorita akan menjadikan Bali sebagai kawasan yang setara dengan Jakarta dari segi infrastruktur pendeteksi gempa dan tsunami. "Bahkan, Bali kita plot sebagai back up. Bilamana ibu kota mengalami kelumpuhan akibat bencana, maka Bali dengan infrastruktur yang sama akan menjadi pusat informasi kebencanaan Indonesia," kata Prof Dwikorita, menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi rencana itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan dukungannya kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menjadikan Bali sebagai wilayah dengan sistem pendeteksi gempa dan tsunami yang setara dengan yang dimiliki Ibu Kota Jakarta.
"Tentu saya dukung penuh rencana itu, dan kami berterima kasih sekali dengan upaya tersebut," ujar Gubernur Koster saat menerima jajaran BMKG pusat di rumah jabatan Jaya Sabha Denpasar, Sabtu (16/11) siang.
Gubernur Koster menyebutkan, bangunan seperti hotel dan fasilitas lainnya di Bali akan dibangun dengan standarisasi tahan gempa serta memiliki akses yang memadai jika suatu waktu terjadi bencana. "Kalau perlu jadi prasyarat pemberian IMB (ijin mendirikan bangunan,red) kita di Bali. Di samping juga, kita lebih intensifkan sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat," kata Gubernur yang juga Ketua PDI Perjuangan Provinsi Bali.
ADVERTISEMENT
Tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali I Made Rentin serta Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Moh Taufik Gunawan. (kanalbali/RLS)