BNN Waspadai Peningkatan Peredaran Narkoba Akibat Perang di Ukraina

Konten Media Partner
10 Maret 2022 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen. Pol Petrus Reinhard Golose - IST
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen. Pol Petrus Reinhard Golose - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen. Pol Petrus Reinhard Golose mengingatkan potensi masalah sosial di dunia yang timbul akibat perang di Ukraina. Termasuk, meningkatnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikatakan Golose di sela acara Rapat Kerja Teknis "Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Indonesia Bersinar" di Kuta, Bali, Kamis (10/3/2022).
"Berdasarkan hasil analisa geopolitik dan geostrategis BNN, nantinya akan banyak masalah ekonomi kenaikan harga akibat perang Ukraina dan menimbulkan masalah sosial," kata Golose.
Selain itu akibat perang di wilayah Eropa Timur akan banyak yang kehilangan pekerjaan. Dalam situasi itu berpotensi pada meningkatkan produksi, penyelundupan dan peredaran Narkoba.
Di saat yang sama Indonesia masih menjadi pasar potensial. Dari hasil survei BNN terdapat c setidaknya 3,6 juta pengguna narkoba di Indonesia.
"Waktu saya masih Kapolda, (Bali) analisis strategis masuk ke sana (Eropa Timur). Temukan banyak masalah ketenagakerjaan kerjaan. Peredaran narkoba saat ini memang sulit karena penerbangan ditutup tapi bisa lewat paket-paket kiriman," ujar Golose.
ADVERTISEMENT
Karena itu Golose mengingatkan agar kondisi ini jangan sampai dimanfaatkan bandar dan pengedar. Dengan cara menekan permintaan dan pencegahan.
Salah satu program BNN adalah dengan menyiapkan penyuluh anti narkoba dari tingkat Kabupaten hingga desa. Terbukti selama pandemi tingkat penggunaan narkoba makin berkurang di tingkat desa karena efektivitas kerja para penyuluh.
"Menurut saya, ke depan kita lakukan terobosan positif dengan meminimalisir dan menekan peredaran Narkoba. Saya baru bertatap muka dengan penyuluh anti narkoba dari 173 Kabupaten/kota dan 34 provinsi. Kerja mereka sangat luar biasa dalam menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ucap Golose. (KanalBali/ROB)