Bule Berkelahi di Sanur Viral di Media Sosial

Konten Media Partner
9 Juli 2019 5:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekaman bule berkelahir di media sosial (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Rekaman bule berkelahir di media sosial (IST)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Lagi-lagi bule berulah. Kali ini mereka berkelahi di di depan toko perhiasan, Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar Selatan. Kejadian pada Minggu (7/7) kini menjadi viral di media sosial Bali.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Dalam rekaman video terlihat ada lima WNA dan seorang WNA berbaju hitam dikeroyok.
Pria tersebut dikeroyok dan hingga tersungkur di pinggir jalan. Kemudian datang petugas kemanan setempat untuk melerainya.
Salah satu warga yang bernama Cok Kris Bhagawantha Pemayun, yang saat itu tidak jauh di TKP dan sempat merekam kejadian tersebut, mengatakan bahwa dirinya saat itu sedang ngopi dan tiba-tiba terdengar pecahan kaca. Lalu ia mendekat dan melihat ada sekitar lima bule terlibat petengkaran.
"Tiba-tiba suara kaca pecah dan langsung terjadi baku hantam di sebrang (supermarket) Hardys Sanur. Kalau awal ceritanya saya kurang tau pasti," kata dia, saat dihubungi, Senin (8/7) siang.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya mendengar peristiwa tersebut, sejumlah aparat desa dan Pecalang Banjar, Batu Jimbar datang untuk melerainya. Lalu, banyak warga yang datang, keributan berhenti dan bule yang terlibat saling memaafkan dan berdamai.
"Warga sekitar langsung keluar dan keamanan dan pecalang langsung sigap datang ke TKP. Lima bule dipisahkan warga sama pecalang keamanan setempat," jelas Pemayun.
Dalam pertengkaran tersebut, di TKP nampak pecahan kaca berserakan tepat di lokasi kejadian. Kaca tersebut rupanya berasal dari toko tempat kejadian. Pada paginya kaca toko langsung diperbaiki. Namun, masih ada sisa-sia pecahan kaca.
Sementara Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menjelaskan, pihaknya menduga para bule ini ribut karena adanya salah paham mengenai serempetan kendaraan saat mengemudi.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada laporan (Resmi) dari info hanya masalah serempetan dan sudah diganti rugi. Tidak ada yang tahu (asal WNA). Satpam hanya keluar memisahkan. Habis itu mereka cipika-cipiki, selesai dengan ganti rugi,” ujarnya, saat dikonfirmasi Senin (8/7). (kanalbali/KAD