Bule Bugil di Pohon Sakral di Bali Diminta Hadir Saat Ritual Pembersihan

Konten Media Partner
5 Mei 2022 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bule yang bugil di pohon sakral saat diperiksa di Polsek Marga, Tabanan, Bali - foto: PC KMHDI, Tabanan - IST
zoom-in-whitePerbesar
Bule yang bugil di pohon sakral saat diperiksa di Polsek Marga, Tabanan, Bali - foto: PC KMHDI, Tabanan - IST
ADVERTISEMENT
TABANAN, kanalbali.com - Pengelola Pura Babakan dan Objek Wisata Kayu Putih yang menjadi lokasi bule berfoto bugil yang viral di media sosial, kini sedang mencari hari baik untuk melakukan pembersihan pada area yang disucikan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang mencari hari baik dan akan berdiskusi terkait upacara apa nanti yang akan dilakukan untuk pembersihan," kata Pengelola Objek Wisata Kayu Putih, I Made Kurnawijaya saat ditemui di Tabanan, Bali, Kamis, (5/6/2022).
Meski kecewa dengan tindakan wisatawan asing tersebut, diakui Made bahwa masyarakat dan pengurus desa sudah memberi maaf. Mereka pun tidak menuntut ganti rugi apapun dari tindak tak senonoh tersebut.
Hanya saja pihaknya berharap yang bersangkutan datang langsung dalam upacara pembersihan. "Kami tidak menuntut ganti rugi apapun, harapan kami dia datang untuk ikut upacara nanti," tuturnya.
Pohon sakral di Tabanan, Bali - LSU
Ia menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti bagaimana kronologi kejadian. Namun berdasarkan penuturan pelaku, dia datang pukul 06.00 WITA dan berfoto di bagian timur atau belakang pohon sehingga tidak terlihat dari jalan utama.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penjagaan objek wisata dan pura juga mulai dilakukan dari pukul 09.00, sehingga wisman masuk saat kondisi sepi tanpa penjaga. "Kedepan kami akan lebih perketat penjagaan, dan kejadian ini juga akan menjadi evaluasi bersama," tambahnya.
Seperti diberitakan, aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) yang berpose bugil di Pohon sakral di Pura Babakan, Desa Adat Bayan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali mengundang perhatian luas khalayak di Bali. Aksi ini dinilai menodai kesakralan pohon yang sudah berusia ratusan tahun itu. (kanalbali/LSU)