Bule Tanpa Masker di Bali, Kasatpol PP: Sepelekan Denda atau Berlagak Tidak Tahu

Konten Media Partner
6 Januari 2021 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bule yang tertangkap tanpa mengenakan masker di Bali sebagian dihukum push up - IST
zoom-in-whitePerbesar
Bule yang tertangkap tanpa mengenakan masker di Bali sebagian dihukum push up - IST
ADVERTISEMENT
KUTA - Sejumlah warga asing kini masih tinggal di Bali karena tak bisa pulang ke negaranya. Mereka kebanyakan masih saja bandel dan enggan mengenakan masker sesuai protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Dari 150 pelanggar saat kita operasi sejak September 2020, 80 persen pelanggar adalah WNA. Memang terus terang saja, bule kenyataan sampai sekarang itu, mereka itu seperti tidak mempan dikenai denda," kata kata Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara, saat dihubungi Rabu (6/12).
Ia menyampaikan, bahwa paling banyak bule tak mengenakan masker terjadi di Wilayah Kuta Utara, seperti di Canggu, Tibubeneng dan juga ada Pererenan. Selain itu, para bule yang tak mengenakan masker didominasi warga Rusia serta Eropa. Mereka, ditemukan tak mengenakan masker saat petugas melakukan sidak dan bagi yang tidak membawa masker didenda Rp 100 ribu.
Pasangan bule tertangkap tak mengenakan masker di kawasan Canggu, Bali - IST
"Tidak membawa masker. Kalau mereka membawa tapi mereka tidak pakai kita berikan hukuman push up atau nyapu. Ataupun, tidak sama sekali membawa masker kita kenakan denda. Mereka, sudah tahu dan memahami tentang itu. Bahwa, aktivitas keluar rumah harus pakai masker tapi kenyataannya seperti itu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kadang. lebih ironisnya sudah tidak pakai masker mereka tidak pakai helm dan berboncengan sampai tiga orang dengan menaiki roda dua."Jangankan, pakai masker, pakai helm dan bonceng tiga satu hal biasa mereka. Ada yang pakai celana dalam naik motor dan tidak pakai helm bonceng tiga, bonceng empat," ujarnya.
Menurutnya, para warga asing itu juga seakan-akan menyepelekan protokol kesehatan karena mampu bayar denda dan tidak mau mentaati protokol kesehatan."Makannya, kadang-kadang kita merasa harga diri kita sebagai petugas merasa direndahkan. "Oh saya bayar saja, mereka bilang begitu," ujarnya.
Selain itu, yang membuat kesal petugas kadang-kadang mereka saat ditegur agar menerapkan protokol kesehatan dan mengenakan masker, pura-pura tidak mengerti bahasa Inggris para petugas. "Kadang-kadang mereka pura-pura tidak mengerti bahasa Inggris. Seakan-akan, omongan kita (mereka) pura-pura tidak mengerti. Saya tunjukkan masker dia manggut-manggut saja," ujarnya. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT