Dari Denpasar, Aplikasi Kelola Sampah 'Gringo' Go National

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Febri Pratama Putra, Chief Technology Officer & Co Founder Gringo (kanan) - saat jumpa pers di Denpasar, Jum'at (18/10) - kanalbali/RLS
zoom-in-whitePerbesar
Febri Pratama Putra, Chief Technology Officer & Co Founder Gringo (kanan) - saat jumpa pers di Denpasar, Jum'at (18/10) - kanalbali/RLS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali - Aplikasi ‘Gringo’ yang memfasilitasi layanan pengelolaan sampah di Denpasar berusaha melebarkan sayapnya untuk dapat diterima secara nasional. Peluang itu terbuka karena aplikasi masuk menjadi satu dari tiga start up penerima hibah dari Coca-Cola Indonesia yang totalnya mencapai USD 250.000,-
ADVERTISEMENT
“Harapannya, kami bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Febri Pratama Putra, Chief Technology Officer & Co Founder Gringo, Jum’at (18/10) di Denpasar.
Layanan aplikasi Gringo sendiri menyambungkan antara pihak produsen sampah yang saat ini sudah mencapai 3.500 rumah tangga dengan stakheloder pengumpul sampah seperti bank sampah. Dalam layanan ini, produsen sampah dapat mengetahui harga dari sampah yang dimiliki, khususnya yang berupa sampah plastik serta lembaga pelayanan yang terdekat.
Bagi pihak bank sampah, Gringo memberi layanan daerah mana yang belum sebanyak dilayani oleh pengepul sampah, pola pembuangan sampah sesuai dengan kecenderungan jenis sampah pada musim tertentu . “Jadi mereka bisa bekerja secara efektif,” ujarnya.
Triyono Prijosoesilo , Public Affair & Communication Coca Cola Indonesia (ujung kanan) saat jumpa pers di Sanur, Denpasar (kanalbali/RLS)
Saat ini volume sampah yang tertangani melalui layanan ini sudah mencapai 20-60 ton per bulan. Ide awal pembuatan aplikasi, kata Febri, karena dia sendiri sempat mengalami kesulitan ketika hendak membuang sampah karena wilayahnya tak dijangkau oleh pengelola sampah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Triyono Prijosoesilo dari Coca-Cola Indonesia menyebut, pemberian hibah ini merupakan realisasi dari tahap kedua program ‘Plastic Reborn’ yang dicanangkannya perusahaannya. Tahap pertama lebih ditujukan pada edukasi publik serta perubahan desain-desain kemasan produk mereka.
“Sekarang kami berkomitmen mengumpulkan kembali seluruh produk dengan bekerjasama dengan semua potensi yang ada,” tegasnya. Salah-satu bentuk nyata adalah pemberian dana hibah kepada lembaga yang selama ini sudah menunjukkan kerja nyata. Selain Gringo, penerima hibah adalah gerakan Mall Sampah di Makassar dan Clean Up di Gowa, Sulawesi . (kanalbali/RLS)