Demo Damai , Perwakilan Suporter Minta Masalah Mafia Dituntaskan

Konten Media Partner
20 Januari 2019 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi damai supporter di luar arena Kongres PSSI, Minggu (20/1) - kanalbali/KAD
zoom-in-whitePerbesar
Aksi damai supporter di luar arena Kongres PSSI, Minggu (20/1) - kanalbali/KAD
ADVERTISEMENT
Nusa Dua, kanalbali.com - Suasana meriah sempat terjadi di pintu masuk SoFitel, Nusa Dua tempat berlangsungnya Kongres tahunan PSSI . Sekitar 100 orang perwakilan 15 klub menggelar aksi damai.
ADVERTISEMENT
Mereka berasal dari Jawa Timur, JawaTengah, Bali, dan Palembang. Meski damai, polisi melakukan penjagaan ketat mebentuk pagar besi diluar pintu masuk hotel.
Aksi mereka terutama untuk mengecam para mafia bola dengan bertuliskan. Mereka dengan serentak menyanyikan yel-yel dengan diiringi alat tabuh,"Terimakasih-Terimakasih Bapak Polisi, tangkap Mafia," kata mereka. "Delete Mafia Sepak Bola Indonesia di dalam PSSI. Kami butuh keadilan, jangan sampai sia-siakan perjuangan kami," ada juga yang bertuliskan,"Jangan mencari sensasi di sepak bola kami. Haruskan PSSI kami beli demi majunya sepak bola di negeri ini,".
Demo Damai , Perwakilan Suporter Minta Masalah Mafia Dituntaskan  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Andi Peci selaku juru bicara perwakilan seporter dari 15 klub di daerah ini menjelaskan, bahwa pihaknya atas kepedulian kepada sepak bola nasional yang menurutnya sudah carut-marut. "Kami datang kesini sebagai bentuk kepedulian atas sepakbola nasional itu sendiri. Jadi kehadiran kami ini bukan dalam konteks meracaui sepak bola nasional. Kita datang kesini sebagai bagian kecintaan terhadap sepakbola nasional," ucapnya, di sela-sela aksi, Minggu (20/1). Selain itu, menurut Andi kedatangnya juga ke kongres PSSI ini, membawa isu bersama untuk mendorong dalam kongres PSSI mengasilkan sesuatu yang revolusioner sesuatu yang memang membumi untuk sepakbola itu sendiri.  "Itu yang pertama, yang kedua kita terus mendorong kepada satgas mafia sepakbola untuk segera menangkapi orang-orang atau siapapun yang terlibat dalam praktek-praktek sepak bola kotor di Indonesia ini," imbuhnya. Menanggapi mundurnya Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, menurut Andi sebagai seporter bukan menilai mundur atau tidak mundurnya Edy Rahmayadi. Namun, semua pengurus PSSI harus tau diri. . "Artinya, jika Bapak Edy Rahmayadi sudah mundur harusnya diikuti oleh orang-orang yang lama yang terlibat dalam lingkaran kebusukan sepak bola nasional. Jadi yang lain harus tau diri (Mengundurkan diri juga), tidak hanya Bapak Edy saja," jelas Andi.(kanalbali/KAD).
ADVERTISEMENT