Di Balik Album Reggae 'Kiri-Kanan' Rastafara Cetamol

Konten Media Partner
30 Mei 2019 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di Balik Album Reggae 'Kiri-Kanan' Rastafara Cetamol
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setelah menggelar konser di Singaraja, grup musk reggae Rastafara Cetamol menggelar jumpa media di Kubukopi, Denpasar, Kamis (30/5). Di kesempatan itu terungkap, mengapa mereka membrandol albumnya dengan lagu 'Kiri-kanan'.
ADVERTISEMENT
Selain alasan bahwa lagunya enak dan gampang diingat, lagu itu juga peringatan untuk selalu menebarkan kegembiraan. "Jadi tengoklah selalu kiri dan kanan sebelum melangkah lebih jauh," kata Wilasa, vocalis band ini.
Selain itu, juga agar selalu ppedulu pada lingkungan. Bersama dengan peluncuran album dilakukan juga video resmi dai akun youtube Rastafara Cetamol.
Band yang terbentuk tahun 2014 ini mengawali kiprahnya dari panggung kampus hingga komunitas dan secara kebetulan masing-masing personel merupakan satu jurusan. Meski awal terbentuk mereka cendrung masih asik tribute lagu lain.
"Kami sebagian memang mahasisa,"gurau Leo sang keyboradis dihadapan awak media lantaran awak personelnya terlambat lulus.
Album yang diberitajuk "Kiri Kanan" itu di produseri oleh Manik Bumi Foundation dan CD audionya pun dicetak terbatas. Album perdana mereka memuat 7 track, satu diantaranya berbahasa Bali dan sisanya berbahasa Indonesia
ADVERTISEMENT
. Band yang di manageri oleh Gendovara ini tidak sekedar memainkan musik kemudian berlalu, disetiap lirik yang mereka tuangkan tersirat makna dan hasutan untuk selalu peduli terhadap sekitar termasuk isu lingkungan, kemudian mereka membalutnya dengan nada yang sederhana yang dicampurkan dengan beragam instrumen musik.
"Kami menciptakan karya tidak sekedar, kami ingin serius menularkan kebaikan melalui musik,"kata Wilasa sang vocalis.
Persiapan album ini terbilang memakan waktu cukup lama yakni satu tahun terhitung sejak dikabarkan akan meluncurkan single "Aku Ingin Wisuda" hingga akhirnya "Kiri Kanan" menjadi single perdana mereka. "Waktu dan kesibukan adalah jawaban klise yang harus kami ungkapkan namun memang demikian adanya, tiga personel kami di Denpasar sedangkan sisanya di Buleleng,"imbuh Wilasa.
ADVERTISEMENT
Ada hal menarik dari album perdana Rastafara Cetamol yakni keterlibatan Erick EST dalam pembuatan video clip Kiri Kanan dan atas saran Erick.
Ditanya terkait kelebihan, pria bertopi vedora ini menegaskan jika bandnya itu memiliki kekuatan pada lirik dan musik serta salah satu personelnya yang menjadi ciri khas disetiap perfome. "Patet (backing vocal dan tamborine) setiap kali perfome selalu memakai kostume berbeda sehingga ia adalah salah satu ciri khas kami,"sambung Wilasa.
Sepintas, karakter vokal dari band yang beranggotakan Wilasa (vocal), Donat (bass), Wira (conga), Leo (keyboard), Wahyu (drum), dan Patet (backing vocal dan tamborin) ini mirip seperti band reggae Steven and The Coconut Trezz karakter vocal yang kuat dan khas jiga menjadi andalan mereka.
ADVERTISEMENT
"Meski kami berjauhan, kami tetap berkomunikasi dan selalu menyempatkan diri berkumpul mungkin sebulan sekali,"imbuh Leo.
Disi lain, terkait aktivitas selanjutnya, Gendovara selaku manager mengatakan jika mereka akan tetap berkarya, sedangkan alasan kenapa meluncurkan karya dalam format fisik, sebagai portfolio. "Mereka ini band baru jadi bentuk fisik masih dibutuhkan untuk promosi mereka,"katanya.(kanalbali/GAN).