Diduga Depresi, WNA Tanzania di Ubud, Bali, Diamankan Satpol PP

Konten Media Partner
10 Agustus 2021 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas satpol PP bersama petugas adat saat menjemput warga Tanzania yang diduga mengalami depresi di Ubud, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Petugas satpol PP bersama petugas adat saat menjemput warga Tanzania yang diduga mengalami depresi di Ubud, Bali - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GIANYAR - Diduga lantaran kehabisan uang, seorang WNA asal Tanzania berinisial GS (28) mengalami depresi. Ia lalu diamankan pihak Satpol PP Gianyar, di sebuah vila di Ubud, untuk menjalani pengobatan.
ADVERTISEMENT
Kasatpol PP Gianyar, I Made Watha, mengatakan wanita itu bertingkah tak wajar, seperti mengoceh tak karuan. Selama tiga bulan terakhir, Glory diungkapkan tak sanggup membayar sewa villa tempatnya menginap.
"Perempuan ini memiliki seorang bayi itu sejak 5 bulan lalu menginap di sebuah vila di Ubud, setelah kami mintai keterangan, suaminya yang bekerja di luar negeri juga tidak mengirimi uang," ungkapnya Selasa (10/08/21).
Wanita itu, diungkapkan selama seminggu belakangan kerap mengamuk, menggedor-gedor warung-warung warga dan sehingga menimbulkan keresahan.
Lantaran merasa khawatir pihak pemilik vila pun kemudian menghubungi pecalang desa. Pecalang desa kemudian minta bantuan kepada petugas Satpol PP Gianyar.
Petugas didampingi pecalang desa kemudian mengamankan perempuan itu. Kini ia telah ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli. ”Kami sudah amankan orangnya dan sudah dikirim ke RSJ Bali di Bangli untuk menjalani pengobatan,” kata Watha.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Satpol PP memintai keterangan terhadap pemilik vila, Wira Suarna. Dijelaskan selama mendiami vila itu, WNA itu mengajak seorang bayi tanpa ditemani suami.
"Bedasarkan kerangan pemilik vila, sudah tiga bulan yang besangkutan tidak mampu membayar sewa," ungkap Watha.
Padahal, terangnya pemilik vila telah memberikan harga sewa yang murah, yakni Rp 1 juta per bulan. Selama menjalani pemulihan di RSJ Bangli, sang anak lantas diasuh sementara oleh pemilik vila. “Nanti kalau ibunya sudah sembuh, pasti kembali,” pungkasnya. (Kanalbali/WIB)