news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dievakuasi Petugas dengan APD COVID-19, Kondisi Anak Nusa Penida Mulai Stabil

Konten Media Partner
18 April 2020 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deva dan ibunya saat tiba di Pelabuhan Kusamba, Klungkung - IST
zoom-in-whitePerbesar
Deva dan ibunya saat tiba di Pelabuhan Kusamba, Klungkung - IST
ADVERTISEMENT
Kondisi Deva bocah lima tahun asal Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali yang dievakuasi dari RS Pratama Gema Santi di pulau itu ke RSUD Klungkung dengan APD sesuai SOP COVID-19 mulai stabil.
ADVERTISEMENT
"Tinggal menunggu penanganan lebih lanjut, apakah akan dilakukan tes lanjutan atau tidak , kami serahkan ke pihak rumah sakit," kata pamannya, Sumiarta di RSUD Klungkung, Sabtu (18/4). Anak itu saat ini tidak dirawat di ruang isolasi COVID-19 karena tidak ada riwayat berhubungan dengan PDP atau positif corona.
Ia dievakuasi dan dirawat lantaran mengalami kondisi sesak nafas akut pada Jumat (17/4) sore. Karena kondisi yang mirip gejala utama dari COVID-19, maka dilakukan rapid tes yang hasilnya cenderung negatif.
Pada saat evakuasi terjadi masalah karena semua pelabuhan yang melayani penyeberangan dari dan ke Pulau Nusa Penida tutup selama 14 hari untuk pencegahan COVID-19. Akhirnya, pihak keluarga harus menyewa boat untuk menyeberangkan anaknya ke Klungkung.
Proses pendaratan kapal di Pelabuhan Kusamba, Klungkung - IST
Namun saat hendak berlabuh di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem dan dijemput oleh mobil ambulans RSUD Klungkung dengan menggunakan APD lengkap terjadi hambatan. “Kami sudah memohon untuk ijin turun dan kapal juga sudah mendarat, bahkan perawat yang mengantar kami sudah menunjukkan rapid tes negatif, warga di sekitar pelabuhan menolak ,” kata Sumiarta.
ADVERTISEMENT
Karena tidak mau menunggu lama untuk bernegosiasi akhirnya pihak petugas yang mengantar menghubungi Klungkung dan dibantu Bupati Klungkung agar bisa mendarat darurat di Banjar Bias Kusamba, karena pelabuhan sedang tutup. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Kapolres Klungkung AKPB I Komang Sudana pun hadir saat penjemputan.
Sementara Bendesa Adat Padang Bai, I Komang Nuriada, dalam klarifikasi tertulisnya membantah adanya warga yang menolak pasien tersebut diturunkan dari fast boat saat hendak berlabuh di Pelabuhan Padang Bai.
"Akan tetapi dengan situasi dan kondisi saat itu, tidak adanya informasi serta koordinasi kedatangan pasien tersebut, maka terjadilah penundaan penurunan pasien tersebut," jelasnya melalui media sosial.
Saat itu ada warga yang kebetulan melihat boat tersebut sandar, dan langsung menanyakan kepada crew kapal tentang maksud kedatangannya karena semua crew menggunakan APD. Beberapa menit datang sebuah ambulans dan paramedis yang juga menggunakan APD lengkap. Karena itu warga Padangbai menanyakan kepada sopir ambulans, "Pak, kenapa pasien tidak diturunkan di Kusamba, kan lebih dekat dengan RS Klungkung? Dijawab, "Kemungkinan di Kusamba ditolak,".
ADVERTISEMENT
Mendengar jawaban demikian, sontak saat itu warga jadi khawatir dan meminta agar pasien jangan dulu diturunkan karena perlu standar prosedur kesehatan. Warga lantas segera menghubungi Ketua Satgas Gotong Royong COVID-19 Padang Bai. Setelah Ketua Satgas datang dan berkomunikasi, boat diminta agar mengapung dulu sementara, karena kondisi saat itu warga merasa resah.
Ketua Satgas segera berkoordinasi dengan pihak KSOP dan Kesehatan Pelabuhan, agar bisa dibantu untuk penanganan pasien tersebut sesuai protokol penanganan pasien terduga COVID-19.
Kurang lebih 20 menit telah sepakat, boat tersebut hendak disandarkan ke Pelabuhan Ferry agar dapat tertangani langsung dengan peralatan/protokoler yang telah lengkap yang ada di Kesehatan Padang Bai. Tetapi ternyata boat tersebut sudah langsung balik arah dan pergi meninggalkan pelabuhan. ( kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT