news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dikira Warga Bali, Gede Marcopolo di Singaraja Ternyata WNA

Konten Media Partner
11 Maret 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga asing di Denpasar seringkali telah berbaur dalam keseharian warga Bali (kanalbali/LSU)
zoom-in-whitePerbesar
Warga asing di Denpasar seringkali telah berbaur dalam keseharian warga Bali (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Jelang Pemilu, ada -ada saja temuan terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT). Salah-satunya yang disebut Badan Pengawasan Pemiliu (Bawaslu) Bali dimana ada WNA yang tercatat hingga 60 orang.
ADVERTISEMENT
Widi Ardana Koordinator Divisi Pencegahan (Bawaslu) Bali, saat dikonfirmasi via telpon, Senin (11/3) sore menjelaskan , temuan WNA yang ke 60 sempat diragukan karena nama yang terdaftar di DPT Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali memiliki nama Bali.
" Kalau tidak salah namanya Gede Marcopolo . Akhirnya setelah penelusuran hari ini menjadi jelas bahwa yang bersangkutan adalah WNA," ujarnya.
Ardana juga menjelaskan, untuk temuan WNA yang masuk DPT akan dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dan juga ke KPU Provinsi Bali. Agar nama-nama tersebut ditandai dan tidak mendapatkan C6 untuk menyalurkan suara di Pilpres dan Pileg.
Selain itu, terkait apakah bisa para WNA itu dicoret dalam DPT. Ardana menjelaskan hal tersebut, bisa dilakukan jika ada dasar hukumnya. Namun, untuk saat ini hanya ditandai saja agar tidak disalah gunakan.
ADVERTISEMENT
"Kalau mencoret DPT bagaimana mencari mencoretnya. Kecuali, mereka (KPU) punya surat edaran tersendiri sampai hari ini sih belum ada. Kalau misalnya KPU mempunyai regulasi baru. Ada surat edaran atau apa. Silahkan mencoret, kalau memang ada dasar hukumnya. Tetapi sampai hari ini kan belum ada dasar hukumnya, yang ada hanya ditandai," paparnya.
Terkait dugaan WNA itu masuk DPT, Bawaslu Bali masih menelusuri terkait hal tersebut."Kita lagi mencermati apa WNA ini masuk saat proses Pilkada Gubernur itu, atau bagaimana, kita lagi telusuri. Kalau misalnya itu terjadi itu, ada kinerja teman-teman di lapangan yang tidak cermat tapi itu kemungkinan," ujarnya.(kanalbali/KAD).