Dua Lumba-lumba dari Hotel di Buleleng Direlokasi ke Pantai di Sanur

Konten Media Partner
7 Agustus 2019 5:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lumba-lumba saat direlokasi Selasa (6/8) malam - kanalbali/IST
zoom-in-whitePerbesar
Lumba-lumba saat direlokasi Selasa (6/8) malam - kanalbali/IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Dua lumba-lumba di hotel Melka Buleleng akhirnya direlokasi ke Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Bali. Langkah itu dilakukan setelah satu ekor lumba-lumba yang dipelihara di hotel itu ditemukan mati.
ADVERTISEMENT
Dua lumba jenis hidung botol tersebut, direlokasi ke Lembaga Khusus (LK) Konservasi Lumba-lumba ole tim Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan petugas Balai dan Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Bali.
Saat dievakuasi kedua lumba-lumba awalnya ditimbang untuk memastikan berat badan dan mamalia itu mempunyai berat badan yang berbeda diantaranya 69 dan 101 kilo gram. Selanjutnya, ditandu dan dinaikkan ke dalam perahu bout untuk dilepas liarkan di Pantai Mertasari.
"Untuk proses lancar setelah ada tindakan medis dan di dampingi dokter. Dapat penanganan maksimal selama perjalanan dan lancar tidak ada gangguan apa-apa. Lumba-lumba tidak mengalami hal yang fatal sedikit stres biasa, karena proses evakuasi," kata
Amang Raga selaku volunteer JAAN, menjelaskan, alasan utama dua lumba-lumba tersebut dipindahkan karena Hotel Melka sedang mengalami permasalahan. Kemudian, pada Sabtu (3/8) lalu, satu lumba-lumba ditemukan mati hingga BKSD Bali memutuskan untuk segerah melakukan relokasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kolam di hotel tersebut juga kurang luas kendati disana ada 3 kolam untuk para Lumba-lumba tersebut dan tempat dan air yang belum layak dari habitat aslinya.
"Untuk saat ini baru dua yang dievakusi. (Sisanya) tinggal 2 lagi kita belum tau kapan dievakuasi. Kita tunggu langkah selanjutnya dan kita akan terus dorong untuk rehabilitasi dan untuk dilepas liarkan, kita terus kawal dan pantau keadaannya," ujarnya.
Lumba-lumba di Hotel Melka menurut Amang kemungkinan berasal dari Kendal dan perairan kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah, dan sudah belasan tahun di Hotel Melka.
"Dimanfaatkan untuk atraksi kemudian berenang bersama dan untuk terapi. Ada yang sudah 19 tahun disana (tahunnya) ada yang berbeda-beda," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara saat ditanya, mengenai hasil evaluasi penyebab kematian satu ekor lumba-lumba. Amang juga belum mengetahui secara pasti."Sampai saat ini belum ada informasi itu bisa (konfirmasi) ke BKSDA," ujarnya.
Seperti diketahui, pada Sabtu (3/8) sekitar pukul 09.00 Wita, satu ekor lumba-lumba ditemukan mati di Hotel Melka Kabupaten Buleleng, Bali. Sebelumnya di hotel tersebut, ada 5 lumba-lumba dan kini hanya tersisa 4 ekor. BKSD Bali masih melakukan otopsi terkait penyebab kematian lumba-lumba tersebut.(kanalbali/KAD)
ASA Coffee & Resto, Jl Cok Tresna 49, Denpasar. Dimana rasa bertemu logika. Klik Videonya. Baca infonya di https://bit.ly/2LXQsWG (ADV-2)