Dugong Muncul di Pantai Sanur Bali, Ternyata Begini Kondisi Habitatnya

Konten Media Partner
23 Juli 2022 8:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video seekpr dugong terdampar di kawasan Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang - foto : Babel Hits
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video seekpr dugong terdampar di kawasan Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang - foto : Babel Hits
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com – Sebuah unggahan video kemunculan Dugong di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar ditayangkan dari akun Sekehe Demen Bali pada tanggal 18 Juli 2022 yang bersumber dari akun @deck_sotto.
ADVERTISEMENT
Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar pun bergerak cepat menggelar diskusi untuk mendapatkan update kondisi terkini satwa yang dilindungi itu. “Kita ingin memperoleh gambaran langsung dari nelayan dan komunitas di Sanur,” kata Kepala BPSPL Permana Yudiarso, Sabtu (23/7/2022).
Diskusi menghadirkan Ketua Kelompok Nelayan Tapang Kembar Nyoman Manener, Wakil Ketua Kelompok Ketut dan Kadek Suprapta sebagai pemilik video yang diunggah dan nelayan lainnya.
Dari diskusi diketahui, keberadaan Dugong di sekitar Pantai Semawang sejatinya sudah sangat lama. Biasanya kemunculan Dugong ada di area barat dan timur lokasi yang disebut Chanel Semawang (seperti mercusuar yang berwarna merah-red) hingga Pantai Mertasari.
Dugong seringkali muncul saat ada nelayan memancing, keberadaannya membuat ikan-ikan kecil menghindar namun pada dasarnya dugong tersebut tidak mengganggu nelayan tersebut.
ADVERTISEMENT
Area kemunculan dugong sangat berasosiasi dengan keberaaan lamun yang berbentuk silindris memanjang karena itu adalah sumber makanan Dugong. Pada saat ini lamun tersebut sedang tumbuh subur diarea pantai Semawang.
Estimasi kedalaman area kemunculan dugong pada berkisar 5-10 meter, Berdasarkan informasi dari wakil ketua kelompok Tapang Kembar, dugong sering muncul saat berselancar dan nelayan memancing namun jarang bertemu dugong saat menyelam.
Biasanya dugong muncul kepermukaan nelayan memukul perahu atau kano yang digunakan sehingga menghasilkan sumber bunyi yang keras.
Untuk jumlah pastinya Dugong di area semawang belum diketahui namun Pak Ketut dan Pak Nyoman menyampaikan bahwa ada beberapa kemunculan Dugong dengan ukuran yang berbeda-beda sekitar 2-3 meter. Namun belum pernah melihat Dugong dalam ukuran kecil.
Kelompok nelayan ikut mengkampanyekan pelestarian Sumber Daya Laut dan Pesisir - ISt
Pak Kadek dan Pak Nyoman mengusulkan agar dapat dilakukan tagging pada Dugong supaya keberadaan dan movingnya bisa di tracking. Tim BPSPL Denpasar juga memberi saran apabila terdapat kemunculan Dugong kembali agar bisa difoto menggunakan timestamp dan dilaporkan ke BPSPL Denpasar agar lokasinya bisa direkap dan dimasukan dalam dashboard kemunculan mamalia laut dilindungi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi usulan itu, Kepala BPSPL menyatakan, akan segera menindaklanjutinya. Dia berharap komunikasi dengan komunitas nelayan dapat terus berlanjut. (kanalbali/RLS/RFH)