Fair Trade Masih Asing bagi Pelaku Pariwisata di Bali

Konten Media Partner
25 September 2018 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fair Trade Masih Asing bagi Pelaku Pariwisata di Bali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Konsep Fair Trade atau perdagangan yang berkeadilan masih belum banyak dikenal dalam industri pariwisata Bali. Akibatnya, perdagangan barang kerajinan lebih banyak menguntungkan pemodal kuat daripada perajinnya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Padahal kami meyakini, Fair Trade akan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals seperti hilangnya kemiskinan, kesenjangan dan kerusakan lingkungan," kata aktivis gerakan ini Agung Alit , Selasa, 25/9.
Alasan itulah yang membuat World Fair Trade Organisation (WFTO) meluncurkan piagam "Fair Trade Charter" sebagai desakan agar semua pihak memperhatikan masalah ini. "Hari ini diluncurkan di seluruh dunia dan kita melakukannya juga di Bali," tegas Pendiri dan Direktur Mitra Bali ini.
Fair Trade sendiri memiliki 10 prinsip yang diperjuangkan sejak tahun 70-an, yakni memerangi kemiskinan, transparansi dan tanggungjawab, kesejahteraan bersama, pembayaran cepat dan layak, tak membedakan laki-laki dan perempuan, tak menggunakan tenaga anak dan kerja paksa, mengembangkan kapasitas pekerja dan menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
Contoh praktek yang nyata adalah pembayaran upah perajin di depan tanpa harus menunggu barang terjual. "Jadi mereka tidak terbebani dulu dengan biaya bahan dan tenaga karena menunggu pembayaran," ujarnya.
Fair Trade juga selalu meningkatkan kapasitas perajin dengan memberikan desain dan melakukan pelatihan agar barang yang dihasilkan sesuai dengan standar pasar.
Salah-satu perajin, Made Karyawati mengaku, sebagai perajin perak dia merasa lebih dihargai proses kerjanya. "Disini kita tak hanya mencari uang, tapi juga belajar meningkatkan kemampuan serta untuk berbagi," ujarnya. Itu sebabnya, selain mendapat peningkatan order, dia juga bisa menyantuni anak-anak putus sekolah di lingkungannya. (kanalbali/RFH)