ForBali Desak Pemerintah Tak Perpanjang Izin Reklamasi Teluk Benoa

Konten Media Partner
17 Februari 2018 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ForBali Desak Pemerintah Tak Perpanjang Izin Reklamasi Teluk Benoa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JUANG- Dari atas panggung, Wayan Gendo Suardana membakar semangat juang peserta aksi Bali Tolak Reklamasi, Sabtu (17/2)-(kanalbali/Ade Ahimsa)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com--Ribuan massa mengikuti aksi tolak reklamasi Teluk Benoa yang digelar, Sabtu (17/2). Dalam kesempatan itu, koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBali) Wayan Gendo Suardana mengajak massa untuk menguatkan perjuangan sampai ada kepastian dihentikannya rencana mega proyek itu.
"Kepastiannya adalah pada 25 Agustus 2018 nanti. Ketika perpanjangan izin lokasinya sudah habis. Selama masa itu kita akan terus melakukan aksi supaya pemerintah jangan sampai memperpanjang izin itu lagi," kata Gendo.
Menurutnya, pada 2016 mestinya izin yang diberikan sejak 2013 sudah habis. Tapi Menteri Kelautan dan Perikanan masih memperpanjang hingga 2018. "Kalau itu dihentikan maka itu akan menjadi kemenangan rakyat Bali," ujarnya. Dia menegaskan kembali, bahwa reklamasi Teluk Benoa adalah proyek yang salah dari segi pengelolaan pesisir, melanggar hak-hak masyarakat adat dan tidak berpihak kepada kesejahteraan rakyat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu mengenai upaya para kandidat Gubernur Bali untuk memakai isu tolak reklamasi guna mendapat dukungan pemilih, Gendo meminta mereka untuk membtuktikannya dalam tindakan nyata. "Tidak perlu menunggu menjadi Gubernur. Silahkan sekarang kirim surat ke Presiden untuk menyatakan penolakan," ujarnya.
Selain Gendo, orasi juga dilakukan oleh perwakilan Desa Adat serta kelompok-kelompok masyarakat dari berbagai wilayah Bali. Menariknya, Made Aril Suardana, perwakilan dari Sidakarya, mengkaitkan isu itu dengan kejadian kebakaran kantor Gubernur Bali. "Apa ada kaitannya dengan penghilangan barang bukti. Khan sebelumnya sudah ada isu beredarnya uang dari penguasa," tanyanya. Aksi itu sendiri diakhiri dengan penampilan grup Band Navicula yang membawakan sejumlah lagu andalan mereka. (kanalbali/RFH)