Gadis Denpasar Ini Raih Gelar Miss Internet Indonesia. Apa Rahasianya?

Konten Media Partner
6 Oktober 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gadis Denpasar Ini Raih Gelar Miss Internet Indonesia. Apa Rahasianya?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali - Diah Desvi Arina tidak hanya cantik. Dia sangat ramah. Saat djumpai pada Sabtu (5/10) Malam di Denpasar, senyumnya langsung mengembang. Wajahnya masih tampak tak percaya bahwa bisa menjadi juara dalam ajang Miss Internet Indonesia 2019.
ADVERTISEMENT
“Saya baru pertama ikut ajang seperti ini di tingkat nasional. Sedangkan kontestan yang lain sudah banyak pengalaman,” ungkapnya.
Pada saat karantina misalnya, ia mengaku banyak sekali berhadapan dengan momen-momen yang membuatnya grogi."Saya berusaha tegar karena ini kesempatan untuk berkolaborasi dan memperluas jaringan, dan ruang untuk berdiskusi," jelasnya.
Ruang diskusi dan bertemu dengan orang-orang penuh talenta benar-benar dimanfaatkan untuk menyampaikan ide yang sudah ia tuangkan selama menjadi Miss Internet Bali 2018. "Benar saja, program seperti literasi digital mendapat respon baik,"ungkap lulusan S1 Ilmu Komunikasi Universitas Udayana itu.
Dengan terpilihnya sebagai Miss Internet Indonesia 2019, Diah mengaku berencana untuk mengembangkan program yang sudah ia jalankan di Bali merambah ke seluruh Indonesia. Baginya, menjadi Miss Internet Indonesia 2019 adalah sebuah proses sekaligus pijakan untuk bisa berbuat lebih baik kedepannya.
Staf humas di Pemkot Denpasar ini pun memiliki kepedulian sosial yang dibuktikan dengan keterlibata dalam Gerakan Kakak Asuh Bali yang ia dirikan bersama dua orang rekannya. Tujuannya, bersama-sama mengasuh dan mencegah anak-anak Bali agar tidak putus sekolah. " Kita punya adik asuh yang ada di Desa-desa terpencil untuk kemudian kita beri dukungan moral ataupun moril," paparnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Diah, setidaknya ada satu kali kunjungan dalam setiap bulan untuk melakukan monitoring terhadap anak-anak yang ada di desa-desa untuk setidaknya bertemu dan berdiskusi terkait pelajaran di sekolah.
"Kita bisa berbagi wawasan ke mereka, apa yang mereka belum tahu kita bisa kasih ke mereka, salah satunya pengetahuan internet yang biasa saya selipkan di kunjungan saya," jelasnya.
Relawan yang tergabung di kakak asuh Bali pun sudah ada yang dari luar Bali. "Sudah ada yang dari luar Bali juga, mareka kadang menyumbangkan donasi melalui rekening," ujarnya. (kanalbali/KR3)