Gubernur Minta Jokowi Kembalikan Teluk Benoa Jadi Kawasan Konservasi

Gubernur Koster saat menyerahkan surat mengenai Teluk Benoa kepada Mensekab Pramono Anung (kanalbali/IST)

DENPASAR, kanalbali.com -- Gubernur Bali Wayan Koster memenuhi janjinya untuk mencegah terjadinya reklamasi di Teluk Benoa, Badung, Bali. Dia membuat surat ke Presiden Jokowi yang meminta untuk mengubah Perpres 51/2014 yang menjadi dasar rencana reklamasi itu.

"Kami mohon untuk mengubah Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, khususnya yang berkaitan dengan Kawasan Perairan Teluk Benoa, " kata Koster dalam jumpa pers, Jum'at (28/2).

Dia menegaskan, di luar peruntukan fasilitas umum seperti pelabuhan, bandar udara dan jaringan jalan agar ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Maritim untuk perlindungan adat dan budaya maritim masyarakat Bali yang berdasarkan Tri Hita Karana.

BACA JUGA : Ini Alasan Koster Usulkan Perubahan Perpres Reklmasi Teluk Benoa

Selain itu, Presiden diminta memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk tidak menerbitkan ijin lingkungan (Amdal) bagi setiap orang yang mengajukan permohonan ijin pelaksanaan reklamasi di Perairan Teluk Benoa di luar peruntukan fasilitas umum yang dibangun pemerintah.

Surat kepada Bapak Presiden itu telah langsung diserahkan oleh Gubernur Bali kepada Sekretaris Kab'met Rl, Pramono AW, pada tanggal 28 Desember 2018, pkl 09.00 di ruang kerjanya, Kantor Sektretariat Kabinet, Jakarta.

Surat tersebut disusun oleh Tim pada tanggal 20 Desember dan ditandatangani pada tanggal 21 Desember yang Ialu namun baru bisa diserahkan kepada Sekretaris Kabinet tanggal 28 Desember, karena Koster baru pulang dari tugas ke luar negeri tanggal 27 Desember malam. (kanalbali/RFH)