Gunung Agung Erupsi, Hujan Abu Landa Beberapa Wilayah

Konten Media Partner
21 April 2019 5:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Abu erupsi Gunung Agung terlihat mengotori sepeda motor warga. (Pasebaya Agung)
KARANGASEM, kanalbali.com - Gunung Agung kembali mengalami erupsi pada Minggu (21/4) dinihari, menyebabkan hujan abu di beberapa wilayah di Bali. Erupsi dilaporkan tidak berdampak pada operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.
ADVERTISEMENT
Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang Karangasem melaporkan bahwa erupsi terekam pada pukul 3.21 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 m di atas puncak (atau sekitar 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 55 detik.
Beberapa daerah yang terpapar hujan abu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Karangasem terdiri atas Kecamatan Selat (Bukit Galah, Sebun, Telung Bhuana, Badeg Tengah, Badeg Dukuh, Perang Sari, Geriana Kauh, Tegeh Amertha Bhuana, Pura Pasar Agung Sebudi, Br. Pura Sebudi), dan Kecamatan Bebandem ( Br. Nangka, Br. Bukit Paon, wilayah Br.Butus bagian atas, Br. Yeh Kori Jungutan, Desa Sibetan bagian atas). Paparan hujan abu juga dilaporkan terjadi di luar daerah Kabupaten Karangasem yaitu sebagian Kabupaten Bangli dan Kabupaten Klungkung.
ADVERTISEMENT
“Tim sudah bergerak ke lokasi terdampak hujan abu untuk pembagian masker dan assesment dampak erupsi,” jelas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali, Made Rentin.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap menyatakan Gunung Agung berada pada status siaga (level III) . Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki maupun wisatawan tetap diimbau agar tidak berada di zona perkiraan bahaya di radius 4 km dari kawah puncak. “Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual,” PVMBG dalam rekomendasinya.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga diminta untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.(kanalbali/KR12)
ADVERTISEMENT