Haji Bambang Bersiap Jadi Saksi Sidang Otak Bom Bali di AS

Konten Media Partner
9 April 2019 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Haji Bambang dalam sebuah acara Peringatan Tragedi Bom Bali 2002 (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Haji Bambang dalam sebuah acara Peringatan Tragedi Bom Bali 2002 (IST)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Persidangan teroris pelaku bom Bali 2002 ternyata belum selesai sepenuhnya. Otak pelaku tragedi berdarah itu, Hambali kini sedang dalam proses utuk menjalaninya di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Haji Bambang, relawan yang pertama kali melakukan evakuasi korban. "Enam bulan lalu saya dipanggil secara langsung oleh Direskrimsus Polda Bali.Saya terkejut , ini ada kasus apa tanya saya pada pihak kepolisian", katanya saat bertemu wartawan di Denpasar , Selasa (9/4).
Saat itu, tutur dia, ia dipertemukan dengan tim dari Amerika yang berjumlah 7 orang, 3 orang dari Kejaksaan Agung Amerika, 4 orang dari FBI ditambah 4 orang lagi dari Kedutaan AS di Jakarta. Tujuan mereka adalah untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang akan digunakan sebagai bahan persidangan Hambali.
"Saya diminta menjadi saksi dan saya katakan siap", Kata Haji Bambang. Selanjutnya, setelah di BAP dengan 12 pertanyaan, Haji Bambang menuturkan, dirinya diberi penjelasan oleh salah satu dari orang Amerika tersebut, bahwa sistem peradilan di Amerika menggunakan Juri, berbeda halnya dengan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan hakim di Amerika, kalau dibacakan BAP, 75% dari mereka tidak akan percaya. "Mereka ingin saksi langsung hadir, supaya juri dapat langsung berkomunikasi dengan saksi", ujarnya.
Ledakan Bom Bali 2002 setiap tahunnya masih terus diperingati (do.kumparan)
Dari awal kejadian Bom Bali, tegasnya, Haji Bambang menyatakan sudah bersumpah. Pada siapapun yang terlibat dalam pengeboman itu serta sekecil apapun dampak dari perbuatan mereka, dirinya akan selalu siap hadir sebagai saksi.
"Kesaksian saya yang akan menggiring mereka untuk meringkuk di Penjara, itu sumpah saya", tandasnya
Baginya, kejadian di Legian Kuta tersebut masih terasa sampai saat ini. Tentang bagaimana kepedihan para korban, bagaimana penderitaan masyarakat Bali sehabis pengeboman dan hampir 5 tahun perekonomian bali tidak berjalan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan sampai saat ini masih belum ada panggilan kembali dari pihak kepolisian atau dari Amerika. "Mudah-mudahan sidang ini bisa digelar antara Maret sampai bulan Juni tahun 2019 seperti yang mereka katakan sebelumnya", tandas Haji Bambang
ADVERTISEMENT
"kabarnya ada pelaku yang ditangkap di Bandung dan juga diterbangkan ke Amerika", kata Haji Bambang.
Sebelumnya Haji Bambang sudah menjadi saksi untuk pelaku lain, misalnya Imam Samudra yang diadili di Bali. Juga persidangan di Jakarta Barat dengan pelaku Umar Patek yang tertangkap di Perbatasan Pakistan dan Afghanistan oleh aparat Amerika dan dibawa ke Thailand lalu diekstradisi di Indonesia.
Haji Bambang menjelaskan, tim saksi di Amerika dibagi menjadi dua. Pertama tim investigasi dan tim relawan/evakuasi. Sementara Haji Bambang berada di tim evakuasi, sehingga akan berbicara mengenai evakuasi korban.
Tim investigasi memberi saksi tentang dimana pelaku ditangkap, bagaimana proses penangkapanya dan lain sebagainya. "Kalau saya lebih pada menceritakan kondisi pada saat itu, korbannya bagaimana, dimana korban paling banyak ditemukan pada 12 Oktober 2002, bagaimana penanganannya, berapa jam memerlukan waktu evakuasi", tuturnya.
ADVERTISEMENT
Haji Bambang akan berangkat bersama empat orang Indonesia lainya yang merupakan korban dari Bom Bali, yang telah mengalami cacat tubuh karena kejadian tersebut. (kanalbali/LSU)